Rupiah Dibuka Tak Berdaya, USD Tergelincir
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka tidak berdaya usai libur panjang, dengan mendekati kisaran level Rp13.100/USD. Pelemahan mata uang Garuda terjadi saat USD bergerak bertahan di tengah spekulasi kenaikan suku bunga acuan atau Fed rate.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, dibuka melemah di level Rp13.151/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi sebelumnya di akhir pekan pada level Rp13.089/USD.
Menurut data Bloomberg pada pembukaan hari ini, rupiah berada pada level Rp13.181/USD atau merosot dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.108/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada pada kisaran harian Rp13.130-Rp13.186/USD.
Pelemahan rupiah juga terlihat pada data Sindonews yang bersumber dari limas dengan mengawali hari di posisi Rp13.160/USD. Rupiah terlihat makin terpuruk dibandingkan akhir pekan kemarin sebelum libur panjang di posisi Rp13.080/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah sesi pagi dibuka berada di level Rp13.097/USD dengan kisaran harian Rp13.097-Rp13.190/USD atau turun tipis dari posisi sebelumnya di level Rp13.096/USD.
Dilansir Reuters, Selasa (13/9/2016) USD terlihat defensif di tengah spekulasi kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed rate, ketika komentar dovish para pembuat kebijakan The Fed meredam isu kenaikan pada September. Investor ragu suku bunga akan naik pekan depan setelah mendengar pernyataan Federal Reserve Gubernur Lael Brainard.
Hal itu mendorong indeks USD tergelincir ke level 95.10 dari sekitar sebelumny 95.35 pada akhir pekan. Sementara melawan yen, posisi USD meluncur ke level 101.72 atau masih di bawah tekanan.
Yen terlihat terus meningkat sepanjang tahun ini saat investor bersikap skeptis terhadap stimulus besar-besaran yang dilakukan Bank of Japan (BoJ) selama tiga tahun terakhir akan berdampak meningkatnya inflasi Jepang.
Di sisi lain euro mengalami sedikt perubahan terhadap USD ke level 1.1238. Poundsterling juga kokoh pada posisi 1.3333 terhadap USD atau naik dibandingkan akhir pekan lalu di level 1.3270.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, dibuka melemah di level Rp13.151/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi sebelumnya di akhir pekan pada level Rp13.089/USD.
Menurut data Bloomberg pada pembukaan hari ini, rupiah berada pada level Rp13.181/USD atau merosot dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.108/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada pada kisaran harian Rp13.130-Rp13.186/USD.
Pelemahan rupiah juga terlihat pada data Sindonews yang bersumber dari limas dengan mengawali hari di posisi Rp13.160/USD. Rupiah terlihat makin terpuruk dibandingkan akhir pekan kemarin sebelum libur panjang di posisi Rp13.080/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah sesi pagi dibuka berada di level Rp13.097/USD dengan kisaran harian Rp13.097-Rp13.190/USD atau turun tipis dari posisi sebelumnya di level Rp13.096/USD.
Dilansir Reuters, Selasa (13/9/2016) USD terlihat defensif di tengah spekulasi kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed rate, ketika komentar dovish para pembuat kebijakan The Fed meredam isu kenaikan pada September. Investor ragu suku bunga akan naik pekan depan setelah mendengar pernyataan Federal Reserve Gubernur Lael Brainard.
Hal itu mendorong indeks USD tergelincir ke level 95.10 dari sekitar sebelumny 95.35 pada akhir pekan. Sementara melawan yen, posisi USD meluncur ke level 101.72 atau masih di bawah tekanan.
Yen terlihat terus meningkat sepanjang tahun ini saat investor bersikap skeptis terhadap stimulus besar-besaran yang dilakukan Bank of Japan (BoJ) selama tiga tahun terakhir akan berdampak meningkatnya inflasi Jepang.
Di sisi lain euro mengalami sedikt perubahan terhadap USD ke level 1.1238. Poundsterling juga kokoh pada posisi 1.3333 terhadap USD atau naik dibandingkan akhir pekan lalu di level 1.3270.
(akr)