Neraca Perdagangan RI Agustus Surplus USD293,6 Juta

Kamis, 15 September 2016 - 12:26 WIB
Neraca Perdagangan RI...
Neraca Perdagangan RI Agustus Surplus USD293,6 Juta
A A A
JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2016 tercatat surplus sebesar USD293,6 juta dengan catatan ekspor sebesar USD12,63 miliar dan impor USD12,34 miliar. Secara kumulatif, dari Januari sampai Agustus tahun ini surplus USD4,38 miliar dengan nilai ekspor USD91,73 miliar dan impor USD87,35 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, jika dilihat satu persatu, dari sisi ekspor terjadi kenaikan drastis dari Juli 2016, yakni sebesar 32,54%. Namun, jika dibanding Agustus 2015 (year on year) masih turun tipis sebesar 0,74%.

"Ekspor migas dan nonmigas dibanding Juli 2015 naik tinggi. Pada ekspor nonmigas naik 34,8% atau dari USD1,00 miliar, ke USD1,13 miliar. Sedangkan untuk migas naik 12,95% atau dari USD8,53 miliar ke USD11,50 miliar," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Sasmito mengapresiasi pencapaian ini lantaran selama April 2015, ekspor nonmigas selalu negatif dan tidak pernah berada di angka yang bagus. "Ekspor nonmigas akhirnya positif, setelah sebelumnya selalu negatif semenjak April 2015," ujarnya.

Sementara, untuk total ekspor Januari-Agustus USD91,73 miliar atau turun 10,61%. Ekspor nonmigas Januari-Agustus USD83,11 miliar atau turun 7,32%. Share terbesar ekspor masih terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati sebesar USD10,57 miliar dan bahan bakar mineral USD8,81 miliar.

Untuk pangsa pasar ekspor terbesar Indonesia yakni Amerika Serikat sebesar USD10,23 miliar atau 12,31%, Jepang USD10,23 miliar atau 10,14%, dan China USD8,3 miliar atau 10,06%

"Ekspor nonmigas ke ASEAN sebesar USD18,20 miliar atau 21,89% dan nonmigas ke Uni Eropa USD9,21 miliar," imbuh Sasmito.

Selanjutnya, untuk nilai impor yang sebesar USD12,34 miliar di Agustus 2016, kenaikannya hampir sama seperti ekspor. Untuk migas naik 16,55% atau dari USD1,51 miliar ke USD1,76 miliar dan nonmigas juga naik dari 40,90% atau dari USD7,51 miliar ke USD10,58 miliar. "Namun untuk year on year masih minus 0,49%," kata dia.

Untuk total impor Januari-Agustus USD87,35 miliar atau turun 9,42% secara yoy. Nonmigas USD75,39 miliar atau turun 4,49% secara yoy. "Untuk share terbesar terjadi pada mesin peralatan mekanik USD13,57 miliar. Mesin dan peralatan listrik USD9,69 miliar," imbuhnya.

Sedangkan untuk pangsa impor terbesar China USD19,45 miliar atau 25,80%, Jepang USD8,42 miliar atau 11,17% dan Thailand USD5,90 miliar atau 7,83%. "Untuk impor nonmigas dari ASEAN sebesar USD16,46 miliar atau 21,84%. Impor nonmigas dari Uni Eropa USD6,88 miliar atau 9,27%," tutup Sasmito.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0748 seconds (0.1#10.140)