Hari Ini Rupiah Finish 7 Poin ke Rp13.145/USD
A
A
A
JAKARTA - Berbeda dengan IHSG yang melemah akibat sentimen rapat The Fed dan Bank of Japan, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) justru berakhir menguat. Dalam perdagangan di pasar spot, Selasa (20/9/2016), mata uang Garuda bertambah 7 poin atau 0,05% ke level Rp13.145/USD.
Sebelumnya, pada pagi tadi, rupiah dibuka naik 8 poin atau 0,06% ke posisi Rp13.144/USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.113-Rp13.164/USD.
Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Selasa ini dipatok Rp13.142/USD. Terapresiasi 12 poin dari posisi Rp13.164/USD pada Senin (19/9).
Berototnya rupiah imbas dari melemahnya indeks USD. Para investor masih memposisikan diri kepada rapat The Fed dan Bank of Japan, sembari menyongsong keputusan kebijakan moneter pada Rabu besok.
Melansir CNBC, Selasa (20/9), indeks USD terhadap sekeranjang mata uang diperdagangkan turun 95,634 per 03:14 HK / SIN, jauh lebih rendah daripada level 96.00 pada Jumat pekan lalu.
Yen Jepang menguat ke 101,66 terhadap dolar Selasa sore waktu setempat, dibandingkan dengan tingkat di atas 102,00 pekan lalu. Sementara itu indeks USD terhadap mata uang ASEAN yaitu dolar Singapura melemah 0,08%; baht Thailand naik 0,06%; peso Filipina menguat 0,16%; dan ringgit Malaysia melemah 0,08%.
Keputusan The Fed dan pertemuan BoJ menjadi waktu yang sibuk bagi pasar valuta asing. Direktur Strategi Valuta Asing di BK Asset Management, Kathy Lien mengatakan investor sedang menunggu-nunggu waktu jelang The Fed melakukan pengumuman pada Rabu besok.
"Mereka (investor) juga lelah memegang dolar karena terombang-ambing oleh kemungkinan kenaikan suku bunga pekan ini," kata Lien.
Sementara itu, harapan pelonggaran moneter dari BoJ serta ekspektasi dipertahankannya suku bunga The Fed di level sekarang, disinyalir bisa menjadi pisau bermata dua. Satu sisi bisa terus melemahkan USD, satu sisi sebaliknya bisa jadi mendongkrak performa USD.
Sebelumnya, pada pagi tadi, rupiah dibuka naik 8 poin atau 0,06% ke posisi Rp13.144/USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp13.113-Rp13.164/USD.
Data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Selasa ini dipatok Rp13.142/USD. Terapresiasi 12 poin dari posisi Rp13.164/USD pada Senin (19/9).
Berototnya rupiah imbas dari melemahnya indeks USD. Para investor masih memposisikan diri kepada rapat The Fed dan Bank of Japan, sembari menyongsong keputusan kebijakan moneter pada Rabu besok.
Melansir CNBC, Selasa (20/9), indeks USD terhadap sekeranjang mata uang diperdagangkan turun 95,634 per 03:14 HK / SIN, jauh lebih rendah daripada level 96.00 pada Jumat pekan lalu.
Yen Jepang menguat ke 101,66 terhadap dolar Selasa sore waktu setempat, dibandingkan dengan tingkat di atas 102,00 pekan lalu. Sementara itu indeks USD terhadap mata uang ASEAN yaitu dolar Singapura melemah 0,08%; baht Thailand naik 0,06%; peso Filipina menguat 0,16%; dan ringgit Malaysia melemah 0,08%.
Keputusan The Fed dan pertemuan BoJ menjadi waktu yang sibuk bagi pasar valuta asing. Direktur Strategi Valuta Asing di BK Asset Management, Kathy Lien mengatakan investor sedang menunggu-nunggu waktu jelang The Fed melakukan pengumuman pada Rabu besok.
"Mereka (investor) juga lelah memegang dolar karena terombang-ambing oleh kemungkinan kenaikan suku bunga pekan ini," kata Lien.
Sementara itu, harapan pelonggaran moneter dari BoJ serta ekspektasi dipertahankannya suku bunga The Fed di level sekarang, disinyalir bisa menjadi pisau bermata dua. Satu sisi bisa terus melemahkan USD, satu sisi sebaliknya bisa jadi mendongkrak performa USD.
(ven)