Rosan Roeslani: Indonesia Mampu Kendalikan Ekonomi ASEAN
Rosan Roeslani: Indonesia Mampu Kendalikan Ekonomi ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, Indonesia seharusnya bisa menjadi pasar utama di ASEAN lantaran menang dalam segala hal dibandingkan negara anggota-anggota yang lainnya. Menurutnya Indonesia bisa memegang peranan penuh dalam mengendalikan perekonomian ASEAN.
"ASEAN kan ada 10 negara. Tapi ekonomi di ASEAN 40% nya dari Indonesia, setengah dari penduduk ada di Indonesia, dan lahan Indonesia paling besar di antara negara-negara tersebut," kata dia di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Meski begitu, lanjut dia banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan antara lain policy dan regulasinya. Rosan menyadari, sejauh ini pemerintah masih membenahi hal-hal tersebut untuk membuat perdagangan Indonesia bisa lebih baik.
"Policy yang menghambat usaha dan ekspor coba dipangkas sama pemerintah agar bisa melancarkan jalur perdagangan Indonesia," sambungnya
Dia juga mengajak, Indonesia jangan hanya melakukan ekspor untuk barang-barang saja melainkan juga perlu mencoba memperbanyak ekspor makanan-makanan tradisional dalam negeri yang bisa dikenal di dunia.
"Contohnya, kenapa kita enggak ekspor rendang? Itu kan enak. Bahkan saya dengar orang-orang eropa yang makan rendang itu mereka ketagihan, karena enak," tandasnya.
"ASEAN kan ada 10 negara. Tapi ekonomi di ASEAN 40% nya dari Indonesia, setengah dari penduduk ada di Indonesia, dan lahan Indonesia paling besar di antara negara-negara tersebut," kata dia di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Meski begitu, lanjut dia banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan antara lain policy dan regulasinya. Rosan menyadari, sejauh ini pemerintah masih membenahi hal-hal tersebut untuk membuat perdagangan Indonesia bisa lebih baik.
"Policy yang menghambat usaha dan ekspor coba dipangkas sama pemerintah agar bisa melancarkan jalur perdagangan Indonesia," sambungnya
Dia juga mengajak, Indonesia jangan hanya melakukan ekspor untuk barang-barang saja melainkan juga perlu mencoba memperbanyak ekspor makanan-makanan tradisional dalam negeri yang bisa dikenal di dunia.
"Contohnya, kenapa kita enggak ekspor rendang? Itu kan enak. Bahkan saya dengar orang-orang eropa yang makan rendang itu mereka ketagihan, karena enak," tandasnya.
(akr)
Explore More