Bandel Munas Kadin Tetap Digelar, Awas Kena Covid!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengkajian (LP3E) Kadin Didik Junaidi Rachbini mendukung langkah hukum pelaporan ke Mabes Polri apabila Munas Kadin tetap digelar pada 30 Juni 2021 di tengah lonjakan kasus corona.
"Kami mendukung langkah ini karena langkah hukum ini langkah yang bermartabat, karena di alam yang demokrasi, rule of law itu sangat penting," ujar Didik dalam konferensi pers virtual Penundaan Munas Kadin di Jakarta, Minggu (27/6/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Cucu Sutara pun turut menyatakan keberatannya atas rencana digelarnya Munas tersebut. Cucu sendiri mengatakan bahwa dirinya sedang dalam status isolasi mandiri karena terpapar corona.
"Kondisi saya sendiri belum bagus, tapi saya sampaikan bahwa kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan dewan pertimbangan dan dewan kehormatan, dengan situasi Covid-19 yang begitu luar biasa, kami semua membuat surat bukan hanya untuk Ketua Penyelenggara, tapi juga Ketua Umum Kadin, Ketua DPD, termasuk kepada Presiden Joko Widodo agar situasi bencana ini mendapat perhatian khusus demi keselamatan dan kesehatan kita semua," ungkap Cucu.
Dia mendesak agar Munas Kadin di Kendari itu ditunda. Pihaknya tidak membicarakan soal kalah menang ataupun soal calon ketua umum (Caketum), tapi demi keselamatan dan kesehatan. Namun demikian, surat-surat ini tidak pernah direspons.
"Kami meminta pertanggungjawaban, apabila anggota kami terkena Covid-19 akibat mengikuti Munas ini. Ingat, Ketum Kadin Kalbar positif, teman-teman di Jawa Tengah positif, kami hanya ingin meminta pertanggung jawaban apabila anggota kami yang berangkat, tidak hanya meninjau tapi jika ada teman-teman lain yang ikut dan terpapar, siapa yang bertanggung jawab?," cetusnya.
Dia mengingatkan kembali bahwa ini adalah masalah kemanusiaan, terlebih lagi dirinya mendapatkan laporan bahwa rumah sakit di Kendari sudah penuh. Cucu ingin semua pihak berpikir dan berbicara secara rasional dan objektif untuk kepentingan bangsa.
"Apalagi pak Presiden sudah mendapatkan perhatian khusus dengan instruksi Presiden, termasuk Gubernur dan Walikota kami, di Bandung sudah sangat mencekam, tidak boleh ada orang keluar masuk wilayah. Saya atas nama Kadin Jabar dan teman-teman meminta agar Munas ini ditunda, sekali lagi bukan soal kalah menang, caketum, tapi demi keselamatan dan kesehatan," pungkasnya.
"Kami mendukung langkah ini karena langkah hukum ini langkah yang bermartabat, karena di alam yang demokrasi, rule of law itu sangat penting," ujar Didik dalam konferensi pers virtual Penundaan Munas Kadin di Jakarta, Minggu (27/6/2021).
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat Cucu Sutara pun turut menyatakan keberatannya atas rencana digelarnya Munas tersebut. Cucu sendiri mengatakan bahwa dirinya sedang dalam status isolasi mandiri karena terpapar corona.
"Kondisi saya sendiri belum bagus, tapi saya sampaikan bahwa kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan dewan pertimbangan dan dewan kehormatan, dengan situasi Covid-19 yang begitu luar biasa, kami semua membuat surat bukan hanya untuk Ketua Penyelenggara, tapi juga Ketua Umum Kadin, Ketua DPD, termasuk kepada Presiden Joko Widodo agar situasi bencana ini mendapat perhatian khusus demi keselamatan dan kesehatan kita semua," ungkap Cucu.
Dia mendesak agar Munas Kadin di Kendari itu ditunda. Pihaknya tidak membicarakan soal kalah menang ataupun soal calon ketua umum (Caketum), tapi demi keselamatan dan kesehatan. Namun demikian, surat-surat ini tidak pernah direspons.
"Kami meminta pertanggungjawaban, apabila anggota kami terkena Covid-19 akibat mengikuti Munas ini. Ingat, Ketum Kadin Kalbar positif, teman-teman di Jawa Tengah positif, kami hanya ingin meminta pertanggung jawaban apabila anggota kami yang berangkat, tidak hanya meninjau tapi jika ada teman-teman lain yang ikut dan terpapar, siapa yang bertanggung jawab?," cetusnya.
Dia mengingatkan kembali bahwa ini adalah masalah kemanusiaan, terlebih lagi dirinya mendapatkan laporan bahwa rumah sakit di Kendari sudah penuh. Cucu ingin semua pihak berpikir dan berbicara secara rasional dan objektif untuk kepentingan bangsa.
"Apalagi pak Presiden sudah mendapatkan perhatian khusus dengan instruksi Presiden, termasuk Gubernur dan Walikota kami, di Bandung sudah sangat mencekam, tidak boleh ada orang keluar masuk wilayah. Saya atas nama Kadin Jabar dan teman-teman meminta agar Munas ini ditunda, sekali lagi bukan soal kalah menang, caketum, tapi demi keselamatan dan kesehatan," pungkasnya.
(nng)