Depok Dirundung Kelangkaan Gas Melon
A
A
A
DEPOK - Sudah dua pekan belakangan ini, masyarakat di Kota Depok, Jawa Barat, mengalami kelangkaan gas elpiji tiga kilogram atau yang dikenal gas tabung melon. Kelangkaan gas melon mulai terasa paska Hari Raya Idul Adha pada medio September kemarin.
Masalah kelangkaan ini diamini oleh Ketua Hiswana Migas Kota Depok, Athar Susanto. "Ini karena kemarin ada Idul Adha, permintaan gas saat itu tinggi. Jadi, Disperindag harusnya mengusulkan ke Pertamina minta penambahan gas," katanya di Depok, Selasa (4/10/2016).
Selain masalah kurangnya pasokan, hal lain adalah adanya mutasi pejabat di Pemerintah Kota Depok. "Mungkin karena kemarin ada mutasi pejabat di Pemkot, jadi tidak melaporkan ke Pertamina. Sehingga terjadi kekurangan pasokan gas seperti sekarang," sambung Athar.
Untuk mengatasinya, Hiswana Migas Depok mengambil inisiatif mengajukan penambahan gas tiga kilogram ke Pertamina. Untuk dua hari mendatang, permintaan penambahan sebanyak 67.000 tabung gas melon. Masing-masing per hari adalah 33.600 tabung dan akan disebar ke 24 agen dan 500 pangkalan di 63 kelurahan.
Athar mengatakan per bulannya, pihaknya menerima pasokan tetap dari Pertamina sebanyak 1.450.000 tabung gas. "Kami berharap Disperindag segera membuat surat ke Pertamina untuk meminta penambahan gas melon, karena kelangkaan sudah kami temukan," katanya.
Kelangkaan gas melon, lanjut Athar sudah ditemukan di wilayah Leuwinanggung, Cipayung, Pondok Terong. "Wilayah-wilayah itu belum tercover, padahal di sana banyak perumahan-perumahan. Banyak juga pelaku usaha mikro yang membutuhkan gas tiga kg. Daerah urban seperti itu perlu diperhatikan," jelasnya.
Masalah kelangkaan ini diamini oleh Ketua Hiswana Migas Kota Depok, Athar Susanto. "Ini karena kemarin ada Idul Adha, permintaan gas saat itu tinggi. Jadi, Disperindag harusnya mengusulkan ke Pertamina minta penambahan gas," katanya di Depok, Selasa (4/10/2016).
Selain masalah kurangnya pasokan, hal lain adalah adanya mutasi pejabat di Pemerintah Kota Depok. "Mungkin karena kemarin ada mutasi pejabat di Pemkot, jadi tidak melaporkan ke Pertamina. Sehingga terjadi kekurangan pasokan gas seperti sekarang," sambung Athar.
Untuk mengatasinya, Hiswana Migas Depok mengambil inisiatif mengajukan penambahan gas tiga kilogram ke Pertamina. Untuk dua hari mendatang, permintaan penambahan sebanyak 67.000 tabung gas melon. Masing-masing per hari adalah 33.600 tabung dan akan disebar ke 24 agen dan 500 pangkalan di 63 kelurahan.
Athar mengatakan per bulannya, pihaknya menerima pasokan tetap dari Pertamina sebanyak 1.450.000 tabung gas. "Kami berharap Disperindag segera membuat surat ke Pertamina untuk meminta penambahan gas melon, karena kelangkaan sudah kami temukan," katanya.
Kelangkaan gas melon, lanjut Athar sudah ditemukan di wilayah Leuwinanggung, Cipayung, Pondok Terong. "Wilayah-wilayah itu belum tercover, padahal di sana banyak perumahan-perumahan. Banyak juga pelaku usaha mikro yang membutuhkan gas tiga kg. Daerah urban seperti itu perlu diperhatikan," jelasnya.
(ven)