Harga Minyak Dunia Naik Imbas Adanya Ekspektasi OPEC
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak dunia naik karena adanya ekspektasi OPEC melakukan pembatasan produksi mengangkat harga meski perkiraan bahwa data akan menunjukkan produksi mingguan kedua berturut-turut di stok minyak mentah AS.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/10/2016), harga minyak mentah brent ditutup naik 16 sen atau 0,3% menjadi USD51,68 per barel. Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 35 sen atau 0,7% ke level USD50,29 per barel.
Persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik 2,4 juta barel dalam pekan sampai 14 Oktober, sebuah jajak pendapat Reuters pasar minyak ditemukan. Pada pekan sebelumnya yakni 7 Oktober tumbuh sebesar 4,9 juta barel.
American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, akan mengeluarkan laporan pada stok minyak domestik pada 4:30 EDT (2030 GMT), setelah penyelesaian pasar Selasa. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan mengeluarkan angka resmi pada hari ini
Harga minyak mentah telah naik sekitar 13% sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak diusulkan pada 27 September melakukan pemangkasan produksi pertama atau membekukan produksi dalam delapan tahun untuk mengendalikan kelebihan minyak mentah global. Kelompok ini akan menggelar pertemuan pada 30 November untuk mengambil kebijakan.
Keraguan tentang apakah OPEC akan mencapai kesepakatan yang memenuhi semua 14 anggota telah membuat harga minyak naik sekitar USD50 per barel. Kebanyakan dipimpin Saudi sebagai anggota OPEC perlu harga yang lebih tinggi untuk memperbaiki kerusakan ekonomi setelah minyak mentah jatuh ke hampir USD26 per barel tahun ini dari posisi tertinggi pada 2014 yang berada di atas USD100. Beberapa anggota kartel, seperti Iran, memilih untuk tidak memangkas produksi.
"Harapan bahwa kita akan mendapatkan sesuatu pada pertemuan 30 November. Apakah itu cukup baik untuk mendapatkan rebalancing substansial dalam jangka pendek, saya tidak yakin," kata Ian Taylor, chief executive di Vitol, pedagang minyak top dunia.
Beberapa memiliki pandangan yang positif untuk minyak. Analis di Bernstein Energi mengatakan persediaan minyak dunia naik hanya 17 juta barel menjadi 5.618.000.000 barel pada kuartal ketiga, terkecil sejak kuartal keempat 2015.
Ekspor minyak mentah Saudi pada Agustus turun menjadi 7.305.000 barel per hari dari 7.622.000 barel per hari pada Juli. Lainnya mengatakan harga minyak tidak bisa mempertahankan kenaikan konstan pekan terakhir pada janji OPEC.
Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/10/2016), harga minyak mentah brent ditutup naik 16 sen atau 0,3% menjadi USD51,68 per barel. Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 35 sen atau 0,7% ke level USD50,29 per barel.
Persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik 2,4 juta barel dalam pekan sampai 14 Oktober, sebuah jajak pendapat Reuters pasar minyak ditemukan. Pada pekan sebelumnya yakni 7 Oktober tumbuh sebesar 4,9 juta barel.
American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, akan mengeluarkan laporan pada stok minyak domestik pada 4:30 EDT (2030 GMT), setelah penyelesaian pasar Selasa. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan mengeluarkan angka resmi pada hari ini
Harga minyak mentah telah naik sekitar 13% sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak diusulkan pada 27 September melakukan pemangkasan produksi pertama atau membekukan produksi dalam delapan tahun untuk mengendalikan kelebihan minyak mentah global. Kelompok ini akan menggelar pertemuan pada 30 November untuk mengambil kebijakan.
Keraguan tentang apakah OPEC akan mencapai kesepakatan yang memenuhi semua 14 anggota telah membuat harga minyak naik sekitar USD50 per barel. Kebanyakan dipimpin Saudi sebagai anggota OPEC perlu harga yang lebih tinggi untuk memperbaiki kerusakan ekonomi setelah minyak mentah jatuh ke hampir USD26 per barel tahun ini dari posisi tertinggi pada 2014 yang berada di atas USD100. Beberapa anggota kartel, seperti Iran, memilih untuk tidak memangkas produksi.
"Harapan bahwa kita akan mendapatkan sesuatu pada pertemuan 30 November. Apakah itu cukup baik untuk mendapatkan rebalancing substansial dalam jangka pendek, saya tidak yakin," kata Ian Taylor, chief executive di Vitol, pedagang minyak top dunia.
Beberapa memiliki pandangan yang positif untuk minyak. Analis di Bernstein Energi mengatakan persediaan minyak dunia naik hanya 17 juta barel menjadi 5.618.000.000 barel pada kuartal ketiga, terkecil sejak kuartal keempat 2015.
Ekspor minyak mentah Saudi pada Agustus turun menjadi 7.305.000 barel per hari dari 7.622.000 barel per hari pada Juli. Lainnya mengatakan harga minyak tidak bisa mempertahankan kenaikan konstan pekan terakhir pada janji OPEC.
(izz)