Tujuh Pikiran yang Menghambat Anda Maju

Sabtu, 22 Oktober 2016 - 20:23 WIB
Tujuh Pikiran yang Menghambat Anda Maju
Tujuh Pikiran yang Menghambat Anda Maju
A A A
NEW JERSEY - Sukses adalah impian semua orang, terutama di bidang usaha. Namun ada sejumlah hal yang menghambat seseorang untuk berhasil dalam bisnis. Bukan pesaing melainkan diri Anda sendiri, tepatnya pikiran yang menghambat Anda untuk berhasil.

Melansir dari CNBC, Sabtu (22/10/2016), profesor ekonomi dan ahli strategi bisnis, Keld Jensen mengamati perilaku penghambat menuju keberhasilan. Dalam bukunya “Intelligence is Overrated”, Jensen mengeksplorasi 100 ide-ide paling signifikan terhadap beberapa persona yang memiliki karir besar. Ia menggabungkan penelitiannya dengan pengalaman dalam konsultasi perusahaan.

Ya, Jensen merupakan mantan chief executive officer di beberapa perusahaan publik di negara-negara Skandinavia. Ia juga merupakan Founder dan CEO dari MarketWatch. Dalam ulasan kali ini, Jensen menemukan tujuh hal yang menghambat seseorang untuk berhasil. Terkadang pikiran tersebut hanya sebuah alasan. Berikut ketujuh pikiran umum yang menahan Anda untuk berhasil, dan bagaimana kiat untuk melewatinya.

1. Saya tidak memiliki gelar.
“Kurangnya kepercayaan diri merupakan hambatan,” tulis Jensen. Di zaman industri sekarang ini, terkadang orang memiliki kekurangan kepercayaan diri karena tidak memiliki gelar, yang kebanyakan orang menganggap sebagai kualifikasi ‘yang diperlukan’ untuk berhasil.

Padahal gelar akademik bukanlah segalanya. Jensen lantas memberi contoh tentang Steve Jobs, Bill Gates, dan Oprah Winfrey, yang sukses walaupun putus kuliah dan tidak memiliki gelar.

Menurut Jensen, Anda tidak harus memiliki sertifkasi ‘tepat’ tetapi Anda harus tahu bahwa diri Anda benar-benar berkualitas baik. Berhenti untuk menunggu. Meski demikian, Jensen menambahkan, tentu saja jika itu penting bagi Anda (gelar), Anda dapat menginvestasikan waktu dan uang untuk mendapatkan gelar.

2. Saya tidak cukup kreatif.
Anda tidak perlu menjadi sangat kreatif untuk sukses. Yang lebih penting adalah kerja keras dan masuk akal. Jika Anda tidak punya kreativitas untuk proyek tertentu, Anda bisa membentuk tim dengan seseorang.

Dalam penelitian yang ditampilkan Harvard Business Review menunjukkan bahwa berpikir positif pada pekerjaan merupakan hal yang kreatif bahkan bisa menjadi lebih kreatif.

3. Aku sudah mencoba sebelumnya dan saya gagal.
Hal ini kerap menimbulkan trauma pada seseorang untuk mengulangnya. Namun Jensen menulis Anda perlu mengambil pendekatan yang berbeda. Dan yang terpenting untuk tidak kehilangan semangat Anda.

“Jika seseorang atau sesuatu telah berhasil membuat Anda menjadi kurang percaya diri, ‘lawan’ dan lakukan ulang,” tulis Jensen.

4. Saya tidak suka dipimpin.
Terkadang pemikir besar merasa dihambat oleh struktur kerja hirarkis, namun dalam banyak hal, memiliki bos bisa memiliki manfaat. Kadang dipimpin adalah apa yang Anda butuhkan jika Anda ingin maju.

Dan hal ini bisa memberi Anda menyerap informasi. Seseorang yang memiliki pengalaman yang lebih bisa menunjukkan Anda jalan. Anda dapat keuntungan dari pengalaman itu dan menyelamatkan diri dari beberapa masalah, kemunduran, dan kegagalan.

5. Aku tidak ingin memulai sesuatu yang lain yang saya tidak akan pernah menyelesaikannya.
Perasaan ragu ini harus dibalik dengan gagasan, jika ada sesuatu yang benar-benar layak dilakukan, lakukanlah. Komitmen pada diri sendiri dan ini membuat Anda lebih mudah untuk berhasil.

6. Aku tidak layak mendapatkannya.
Jensen menantang Anda untuk mempertimbangkan logika fondasi berpikir. Jadi mulailah berpikir bahwa Anda pantas mendapatkan karena Anda ada. Dan mulailah berpikir bahwa Anda merupakan hal ajaib yang ada. Dengan demikian Anda mendapatkan apa yang Anda terima dengan kecerdasan Anda, kreativitas Anda, dan kerja keras Anda.

Seperti dalam promosi pekerjaan atau kenaikan gaji yang Anda inginkan, biarkan diri Anda menginginkannya. Kemudian buatlah Anda menikmati prestasi Anda. Jangan pernah takut untuk menikmati manfaat dari keberhasilan Anda.

7. Itu bukan passion saya.
Jensen mengakui bahwa ia berjuang dengan satu ini (passion) selama beberapa dekade. “Saya tidak menemukan passion saya sampai saya usia 30 tahun,” tulisnya. Dan tambah dia, karena masalah passion ini, beberapa tidak pernah menemukannya.

Untuk memulai mencari tahu apa yang Anda cintai dan ingin lakukan, Jensen merekomendasikan usaha yang sangat praktis. Solusinya, pergilah berjalan-jalan atau melakukan browsing. Perhatikan bagian mana Anda tertarik. Anda mungkin bisa melihat sebuah petunjuk dimana gairah Anda terletak.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7816 seconds (0.1#10.140)