Pariwisata Bisa Jadi Solusi saat Perlambatan Ekonomi Dunia

Selasa, 25 Oktober 2016 - 14:44 WIB
Pariwisata Bisa Jadi...
Pariwisata Bisa Jadi Solusi saat Perlambatan Ekonomi Dunia
A A A
JAKARTA - Kekayaan alam Indonesia bukan soal komoditasnya, juga pesona wisatanya. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengemukakan, pariwisata bisa menjadi solusi ditengah perlambatan ekonomi dunia yang akan memakan waktu panjang. Perlambatan ini berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perdagangan Indonesia.

Bank Dunia memproyeksikan di tengah ekonomi global yang masih tertekan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sepanjang 2016 masih bisa bertahan di level 5,1%. Dan tahun depan akan tumbuh 5,3%. Meski proyeksi angka tersebut positif, namun Chaves berharap Indonesia dapat memaksimalkan sektor pariwisatanya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi lebih baik lagi.

Bahkan ia berujar pariwisata merupakan salah satu cara meningkatkan penerimaan ekspor dalam jangka menengah. "Pariwisata memiliki potensi membuka investasi swasta, memperkuat pertumbuhan inklusif, pertumbuhan lapangan kerja, serta memberi bimbingan bagi program investasi infrastruktur yang bertarget pada pengembangan tujuan wisata," kata Chaves di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Pria asal Kosta Rika ini juga memuji rencana pemerintah mengembangkan 10 tujuan wisata prioritas. Dan untuk mensukseskan rencana tersebut, diperlukan upaya di berbagai bidang. Pertama, membangun infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya dukung tujuan wisata yang baru tersebut. Pemerintah harus mempersiapkan rencana induk pariwisata terpadu untuk memberi panduan bagi pembangunan tersebut.

Rencana tadi harus dimanfaatkan untuk menjamin agar pembangunan wisata memperhatikan aspek ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kedua, penyederhanaan perizinan. Revisi lebih lanjut terhadap Daftar Negatif Investasi (DNI), seperti fasilitas ekowisata, agen perjalanan, dan diperlukan adanya upaya promosi yang menarik investasi asing dan domestik untuk sektor ini.

"Ketiga, pengembangan tujuan wisata membutuhkan kemampuan pelaksanaan dan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, instansi swasta, dan pemerintah pusat," kata dia.

Terakhir, rencana pembangunan tujuan wisata harus disesuaikan secara berkala dengan melihat dinamika pasar global, dalam negeri, dan aspek lokal atau kondisi setempat. Akhirnya‎, rencana pembangunan tujuan wisata harus dsesuaikan secara berkala untuk dapat mencerminkan dinamika pasar global dan dalam negeri serta kondisi setempat.

Untuk itu, kata Chaves, data mengenai pariwisata perlu lebih dikonsolidasikan dan dianalisa secara lebih sistematis untuk dapat melacak hasilnya. Kemudian memberi informasi mengenai potensi koreksi di tengah jalan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8275 seconds (0.1#10.140)