PGN Fokus Perbaiki Kinerja Dibanding Holding Migas
PGN Fokus Perbaiki Kinerja Dibanding Holding Migas
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN nampak tak terlalu tertarik dengan rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membentuk holding BUMN migas, dengan PT Pertamina (Persero) sebagai induk holding dan PGN berada di bawahnya.
PGN mengaku lebih fokus untuk memperbaiki kinerja perseroan, ketimbang memikirkan mengenai rencana tersebut. Direktur Strategi dan Perkembangan Bisnis PGN M Wahid Sutopo mengatakan, holding BUMN migas sejatinya merupakan rencana pemegang saham, dalam hal ini pemerintah.
Atas dasar itu, lebih memilih untuk menunggu kebijakan akhir dari pemerintah. "Soal status holding, memang ini share holder action. Sehingga yang tepat memberikan penjelasan adalah dari sisi pemerintah," katanya dalam Seminar Indonesia Naik Kelas yang diselenggarakan KORAN SINDO dan SINDOnews.com di Grand Ballroom Hotel Kempinsiki, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Menurutnya, perseroan lebih memilih untuk fokus menjalankan mandat pemerintah untuk menjadi perusahaan gas nasional, yang membantu memberikan solusi untuk penyediaan gas bumi di dalam negeri. Apalagi, saat ini holding BUMN migas masih menunggu regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah.
"Ada hal yang perlu disiapkan dari sisi regulasi, UU Migas, UU BUMN, dan PP yang masih dalam proses. Dari kami sendiri, kami fokus pada yang menjadi mandat PGN bagaimana bisa jadi national gas company yang membantu memberi solusi penyediaan gas bumi," imbuhnya.
Dengan demikian, sambung Wahid, kinerja bisnis PGN tidak akan tergantung pada struktur perseroan ke depannya. Yang menjadi fokus saat ini adalah kontribusi PGN untuk menyediakan gas bumi bagi kebutuhan nasional.
"Karena yang ingin diperjuangkan adalah kemandirian sisi energi, sehingga ketergantungan impor dapat dikurangi dengan memanfaatkan sumber daya gas bumi yang ada di Indonesia," tandasnya.
Baca Juga:
KORAN SINDO Dorong Ekonomi Indonesia Naik Kelas
Rayakan HUT Ke-11, KORAN SINDO Siap Naik Kelas
PGN mengaku lebih fokus untuk memperbaiki kinerja perseroan, ketimbang memikirkan mengenai rencana tersebut. Direktur Strategi dan Perkembangan Bisnis PGN M Wahid Sutopo mengatakan, holding BUMN migas sejatinya merupakan rencana pemegang saham, dalam hal ini pemerintah.
Atas dasar itu, lebih memilih untuk menunggu kebijakan akhir dari pemerintah. "Soal status holding, memang ini share holder action. Sehingga yang tepat memberikan penjelasan adalah dari sisi pemerintah," katanya dalam Seminar Indonesia Naik Kelas yang diselenggarakan KORAN SINDO dan SINDOnews.com di Grand Ballroom Hotel Kempinsiki, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Menurutnya, perseroan lebih memilih untuk fokus menjalankan mandat pemerintah untuk menjadi perusahaan gas nasional, yang membantu memberikan solusi untuk penyediaan gas bumi di dalam negeri. Apalagi, saat ini holding BUMN migas masih menunggu regulasi yang akan dikeluarkan pemerintah.
"Ada hal yang perlu disiapkan dari sisi regulasi, UU Migas, UU BUMN, dan PP yang masih dalam proses. Dari kami sendiri, kami fokus pada yang menjadi mandat PGN bagaimana bisa jadi national gas company yang membantu memberi solusi penyediaan gas bumi," imbuhnya.
Dengan demikian, sambung Wahid, kinerja bisnis PGN tidak akan tergantung pada struktur perseroan ke depannya. Yang menjadi fokus saat ini adalah kontribusi PGN untuk menyediakan gas bumi bagi kebutuhan nasional.
"Karena yang ingin diperjuangkan adalah kemandirian sisi energi, sehingga ketergantungan impor dapat dikurangi dengan memanfaatkan sumber daya gas bumi yang ada di Indonesia," tandasnya.
Baca Juga:
KORAN SINDO Dorong Ekonomi Indonesia Naik Kelas
Rayakan HUT Ke-11, KORAN SINDO Siap Naik Kelas
(izz)
Explore More