Dapat Gas Murah dari PGN, Baja Krakatau Steel Bakal Kompetitif
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk telah menandatangani kesepakatan perjanjian jual beli gas. Perjanjian itu jelas menguntungkan buat Krakatu Steel yang tengah terseok-seok dihantam baja impor.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, dengan adanya kesepakatan ini perusahaan dapat menurunkan biaya energi, khususnya gas alam, sehingga akan semakin mendorong program efisiensi yang dilakukan. Krakatau Steel mendapatkan alokasi gas melalui PGN dengan dengan harga USD6,00/mmbtu.
“Biaya energi merupakan biaya terbesar kedua setelah bahan baku dalam proses produksi di Krakatau Steel. Sebelumnya, kami mendapatkan harga gas sebesar USD8,55/mmbtu. Dengan harga USD6,00/mmbtu membuat produk baja nasional akan semakin kompetitif di pasar. Penurunan harga gas ini akan berdampak pada penurunan biaya operasi Krakatau Steel sebesar 7%" kata Silmy dalam keterangan resminya, Sabtu (27/6/2020).
Silmy juga menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas perhatiannya kepada industri baja sehingga kesepakatan ini dapat berlangsung. Sinergi BUMN yang baik juga terjalin antara Krakatau Steel, Pertamina, dan PGN .( Baca:Regulasi Lemah, Baja Impor Akan Intensif Serbu Pasar Domestik )
“Penurunan harga gas ini dapat membantu industri untuk lebih kompetitif. Dan khususnya untuk industri baja. Penurunan harga ini merupakan angin segar di tengah kesulitan akibat dampak pandemi Covid-19,” imbuh Silmy.
Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut atas Peraturan Presiden No. 40/2016, Permen ESDM No. 8/2020 dan Kepmen ESDM No. 89/2020, yang menetapkan Krakatau Steel mendapatkan alokasi gas melalui PGN dengan volume minimum 10 mmscfd (300.000 mmbtu per hari) dan maksimum 15 mmscfd (450.000 mmbtu per hari) dengan jangka waktu perjanjian hingga tahun 2024.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, dengan adanya kesepakatan ini perusahaan dapat menurunkan biaya energi, khususnya gas alam, sehingga akan semakin mendorong program efisiensi yang dilakukan. Krakatau Steel mendapatkan alokasi gas melalui PGN dengan dengan harga USD6,00/mmbtu.
“Biaya energi merupakan biaya terbesar kedua setelah bahan baku dalam proses produksi di Krakatau Steel. Sebelumnya, kami mendapatkan harga gas sebesar USD8,55/mmbtu. Dengan harga USD6,00/mmbtu membuat produk baja nasional akan semakin kompetitif di pasar. Penurunan harga gas ini akan berdampak pada penurunan biaya operasi Krakatau Steel sebesar 7%" kata Silmy dalam keterangan resminya, Sabtu (27/6/2020).
Silmy juga menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah atas perhatiannya kepada industri baja sehingga kesepakatan ini dapat berlangsung. Sinergi BUMN yang baik juga terjalin antara Krakatau Steel, Pertamina, dan PGN .( Baca:Regulasi Lemah, Baja Impor Akan Intensif Serbu Pasar Domestik )
“Penurunan harga gas ini dapat membantu industri untuk lebih kompetitif. Dan khususnya untuk industri baja. Penurunan harga ini merupakan angin segar di tengah kesulitan akibat dampak pandemi Covid-19,” imbuh Silmy.
Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut atas Peraturan Presiden No. 40/2016, Permen ESDM No. 8/2020 dan Kepmen ESDM No. 89/2020, yang menetapkan Krakatau Steel mendapatkan alokasi gas melalui PGN dengan volume minimum 10 mmscfd (300.000 mmbtu per hari) dan maksimum 15 mmscfd (450.000 mmbtu per hari) dengan jangka waktu perjanjian hingga tahun 2024.
(uka)