Inflasi Yogyakarta Oktober 2016 Naik 0,05%
A
A
A
YOGYAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik Yogyakarta, Bambang Kristianto mengatakan, inflasi Kota Yogyakarta pada Oktober 2016 mencapai 0,05%. Angka ini naik dari posisi September yang mengalami deflasi 0,16%.
BPS menilai inflasi Yogyakarta pada Oktober kemarin disebabkan naiknya harga sejumlah komoditas, antara lain kenaikan harga gas 3 kilogram (kg) alias gas melon. Kenaikan harga lima kelompok pengeluaran di Yogyakarta mempengaruhi laju inflasi bulan lalu.
Kelima kelompok pengeluaran ini adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,50%; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,48%; kelompok kesehatan naik 0,49%; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,47%. Dan kelompok komunikasi dan jasa keuangan naik 0,18%.
Sedangkan dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi. Keduanya adalah kelompok bahan makanan turun 1,31% dan kelompok sandang turun 0,30%.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan dan mempengaruhi laju inflasi adalah kenaikan tarif listrik, gas, cabai merah dan biaya pendidikan di perguruan tinggi," ujarnya, Kamis (10/11/2016).
BPS menilai inflasi Yogyakarta pada Oktober kemarin disebabkan naiknya harga sejumlah komoditas, antara lain kenaikan harga gas 3 kilogram (kg) alias gas melon. Kenaikan harga lima kelompok pengeluaran di Yogyakarta mempengaruhi laju inflasi bulan lalu.
Kelima kelompok pengeluaran ini adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,50%; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,48%; kelompok kesehatan naik 0,49%; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,47%. Dan kelompok komunikasi dan jasa keuangan naik 0,18%.
Sedangkan dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan harga sehingga menghambat laju inflasi. Keduanya adalah kelompok bahan makanan turun 1,31% dan kelompok sandang turun 0,30%.
"Komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan dan mempengaruhi laju inflasi adalah kenaikan tarif listrik, gas, cabai merah dan biaya pendidikan di perguruan tinggi," ujarnya, Kamis (10/11/2016).
(ven)