Neraca Perdagangan RI Oktober Surplus USD12,68 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2016 mengalami surplus sebesar USD12,68 miliar, dengan catatan ekspor sebesar USD12,68 miliar dan impor USD11,47 miliar.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, hal tersebut didorong oleh ekspor nonmigas pada Oktober 2016 yang mengalami kenaikan sebesar 1,22% dibanding September 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor nonmigas pada Oktober 2016 mengalami surplus sebesar USD1,7 miliar. Sementara ekspor migas mengalami defisit sebesar USD53,2 juta.
"Surplus berasal dari ekspor nonmigas USD1,7 miliar, karena ketarik penurunan di ekspor migas sebesar USD503 juta," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Secara kumulatif, sambung dia, total ekspor Indonesia dari Januari hingga Oktober 2016 mencapai USD1117,09 miliar atau menurun 8,04% dibanding periode sama 2015.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD287,1 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih kerak, dan abu logam sebesar USD158,8 juta.
Sementara, impor secara kumulatif mengalami penurunan sebesar 7,50% atau USD110,17 miliar. Peningkatan impor nonmigas terbesar pada Oktober 2016 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar USD80,9 juta, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan serealia sebesar USD53,8 juta.
"Meskipun ada surplus, perlu diperhatikan baik ekspor atau impor masih mengalami pertumbuhan negatif," tandasnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, hal tersebut didorong oleh ekspor nonmigas pada Oktober 2016 yang mengalami kenaikan sebesar 1,22% dibanding September 2016.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekspor nonmigas pada Oktober 2016 mengalami surplus sebesar USD1,7 miliar. Sementara ekspor migas mengalami defisit sebesar USD53,2 juta.
"Surplus berasal dari ekspor nonmigas USD1,7 miliar, karena ketarik penurunan di ekspor migas sebesar USD503 juta," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Secara kumulatif, sambung dia, total ekspor Indonesia dari Januari hingga Oktober 2016 mencapai USD1117,09 miliar atau menurun 8,04% dibanding periode sama 2015.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Oktober 2016 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD287,1 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bijih kerak, dan abu logam sebesar USD158,8 juta.
Sementara, impor secara kumulatif mengalami penurunan sebesar 7,50% atau USD110,17 miliar. Peningkatan impor nonmigas terbesar pada Oktober 2016 adalah golongan mesin dan peralatan listrik sebesar USD80,9 juta, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan serealia sebesar USD53,8 juta.
"Meskipun ada surplus, perlu diperhatikan baik ekspor atau impor masih mengalami pertumbuhan negatif," tandasnya.
(izz)