Beda dengan RI, Malaysia Tak Punya Ruang Turunkan Suku Bunga
A
A
A
JAKARTA - Vice President Corporate Development & Market Research ForexTime Ltd (FXTM) Jameel Ahmad mengungkapkan, Malaysia tidak mempunyai ruang lagi untuk menurunkan suku bunga acuan. Kondisi ini berbeda dengan Indonesia yang masih memiliki kesempatan melakukan hal tersebut.
Jameel mengatakan, suku bunga di Negeri Jiran telah mencapai batas cukup rendah saat ini. Jika diturunkan lagi maka mereka tidak dapat ruang gerak dalam mendorong perekonomian.
"Tingkat suku bunga Malaysia di bank sentral sudah rendah, mereka tidak bisa punya ruang gerak dorong perekonomian. Mereka sudah turunkan suku bunga tapi dampaknya tidak signifikan," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Dia menjelaskan, Malaysia juga terbatas dalam mengeluarkan beragam terobosan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga perekonomian Indonesia dinilainya masih lebih baik dari negara tetangganya ini.
"Pemerintah Malaysia enggak punya gebrakan inisiatif baru dorong perekonomian dan enggak punya ruang gerak buat insiatif baru tersebut. Sementara di Indonesia, suku bunga rendah berlangsung beberapa waktu ke depan memberikan stimulus kepada ekonomi dan ini sama dengan langkah kebijakan finansial India tahun lalu," kata Jameel.
Menurutnya, pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan yang bisa meningkatkan kepercayaan investor, seperti penurunan suku bunga dan tax amnesty. Kendati demikian, dampak dari kebijakan itu masih belum berdampak signifikan.
"Pemerintah Indonesia sudah menunjukkan kemauan, langkah reformasi, dan melakukan inisiatif untuk meningkatkan kepercayaan investor. Hanya saja masih memerlukan waktu untuk menuai hasil," ujarnya.
Dan yang paling penting dari langkah ini berhasil atau tidak, kata Jameel, kebijakan ini sudah menimbulkan kepercayaan investor. Sehingga membuat Indonesia berbeda dari negara lain di dunia, bank sentral lain tak punya ruang gerak seperti yang dimiliki Bank Indonesia.
Jameel mengatakan, suku bunga di Negeri Jiran telah mencapai batas cukup rendah saat ini. Jika diturunkan lagi maka mereka tidak dapat ruang gerak dalam mendorong perekonomian.
"Tingkat suku bunga Malaysia di bank sentral sudah rendah, mereka tidak bisa punya ruang gerak dorong perekonomian. Mereka sudah turunkan suku bunga tapi dampaknya tidak signifikan," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Dia menjelaskan, Malaysia juga terbatas dalam mengeluarkan beragam terobosan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga perekonomian Indonesia dinilainya masih lebih baik dari negara tetangganya ini.
"Pemerintah Malaysia enggak punya gebrakan inisiatif baru dorong perekonomian dan enggak punya ruang gerak buat insiatif baru tersebut. Sementara di Indonesia, suku bunga rendah berlangsung beberapa waktu ke depan memberikan stimulus kepada ekonomi dan ini sama dengan langkah kebijakan finansial India tahun lalu," kata Jameel.
Menurutnya, pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan yang bisa meningkatkan kepercayaan investor, seperti penurunan suku bunga dan tax amnesty. Kendati demikian, dampak dari kebijakan itu masih belum berdampak signifikan.
"Pemerintah Indonesia sudah menunjukkan kemauan, langkah reformasi, dan melakukan inisiatif untuk meningkatkan kepercayaan investor. Hanya saja masih memerlukan waktu untuk menuai hasil," ujarnya.
Dan yang paling penting dari langkah ini berhasil atau tidak, kata Jameel, kebijakan ini sudah menimbulkan kepercayaan investor. Sehingga membuat Indonesia berbeda dari negara lain di dunia, bank sentral lain tak punya ruang gerak seperti yang dimiliki Bank Indonesia.
(ven)