Demi Tol Laut, Pelindo III Bangun Pelabuhan Pangan di Lombok Barat
A
A
A
JAKARTA - PT Pelindo III (Persero) berencana membangun pelabuhan baru di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pelabuhan yang diberi nama Gili Mas New Port ini rencananya dibangun pada 17 Desember 2016, yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking).
Direktur Utama Pelindo III Orias Petrus Moedak mengungkapkan, NTB merupakan sentra komoditas pangan, khususnya untuk jagung dan padi. Karena itu, perseroan berencana membangun pelabuhan pangan di wilayah tersebut.
Rencana tersebut juga telah disampaikan kepada Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. "Rencananya 17 Desember. Iya, pelabuhannya (Gili Mas New Port) disiapkan untuk mengangkut jagung dan padi," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Dia menyebutkan, potensi tanaman jagung dan padi di wilayah tersebut masing-masing mencapai 1 juta ton dan 2,5 juta ton. Diharapkan, pelabuhan baru tersebut akan mampu menampung potensi tersebut.
"Kalau kondisi di sana, potensinya 1 juta ton untuk jagung dan 2,5 juta ton untuk padi. Jadi kami siapkan untuk bisa mengangkut semua," imbuh dia.
Pembangunan pelabuhan tersebut, tambah Orias, akan menggunakan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan. Sayangnya, dia masih enggan menyebutkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Gili Mas New Port.
Pelabuhan ini dimaksudkan untuk membawa keluar produk pertanian yang ada di wilayah itu ke daerah lain. "Untuk membawa keluar produk yang ada ke daerah lain. Dan ini merupakan bagian dari tol laut," tandasnya.
Direktur Utama Pelindo III Orias Petrus Moedak mengungkapkan, NTB merupakan sentra komoditas pangan, khususnya untuk jagung dan padi. Karena itu, perseroan berencana membangun pelabuhan pangan di wilayah tersebut.
Rencana tersebut juga telah disampaikan kepada Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. "Rencananya 17 Desember. Iya, pelabuhannya (Gili Mas New Port) disiapkan untuk mengangkut jagung dan padi," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Dia menyebutkan, potensi tanaman jagung dan padi di wilayah tersebut masing-masing mencapai 1 juta ton dan 2,5 juta ton. Diharapkan, pelabuhan baru tersebut akan mampu menampung potensi tersebut.
"Kalau kondisi di sana, potensinya 1 juta ton untuk jagung dan 2,5 juta ton untuk padi. Jadi kami siapkan untuk bisa mengangkut semua," imbuh dia.
Pembangunan pelabuhan tersebut, tambah Orias, akan menggunakan belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan. Sayangnya, dia masih enggan menyebutkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Gili Mas New Port.
Pelabuhan ini dimaksudkan untuk membawa keluar produk pertanian yang ada di wilayah itu ke daerah lain. "Untuk membawa keluar produk yang ada ke daerah lain. Dan ini merupakan bagian dari tol laut," tandasnya.
(ven)