ABN Amro Jual Aset di Asia dan Timur Tengah USD20 Miliar
A
A
A
AMSTERDAM - Perbankan asal Belanda, ABN Amro NV mengumumkan menjual aset private banking mereka di Asia dan Timur Tengah agar fokus pada operasional mereka di Eropa.
Melansir dari The Business Times, Selasa (6/12/2016), ABN Amro menyatakan telah setuju menjual aset di Singapura, Hong Kong, dan Dubai (Uni Emirat Arab), dimana unit tersebut mengelola aset senilai USD20 miliar atau 10% dari aset private banking ABN Amro secara global. Bila dikonversi ke rupiah, maka aset private banking ABN Amro di Asia dan Timur Tengah mencapai Rp267,5 triliun (estimasi kurs Rp13.379/USD).
Hanya saja, juru bicara ABN Amro Brigitte Seegers enggan mengungkapkan mekanisme penjualan dan nilai buku operasional bank tersebut. Perusahaan berharap penjualan itu mendapatkan keuntungan yang substansial.
Sementara itu, Bloomberg, Selasa (6/12) melaporkan bahwa CEO ABN Amro Jeroen Rijpkema mengatakan keputusan penjualan aset private banking agar bisa memperkuat dan mengembangkan kegiatan private banking mereka di Benua Biru. “Setelah melakukan tinjauan strategis, kami memutuskan untuk fokus dan memperkuat kegiatan private banking kami di Eropa. Dan pengalihan bisnis di Asia dan Timur Tengah ini merupakan langkah logis dalam menerapkan strategi memperkuat pasar di Eropa”.
Aset private banking ABN Amro tersebut di jual kepada LGT, bisnis yang dijalankan oleh keluarga Kerajaan Liechtenstein. Kesepakatan di atas akan meningkatkan aset kelolaan mereka di Asia yang sekarang mencapai USD40 miliar dan USD160 miliar secara global.
“Akuisisi ini akan memungkinkan kami untuk memperkuat posisi pasar kami di Asia dan mencapai pertumbuhan menguntungkan secara berkesinambungan,” ujar CEO LGT Pangeran Maximilian von und zu Liechtenstein dalam sebuah pernyataan.
Melansir dari The Business Times, Selasa (6/12/2016), ABN Amro menyatakan telah setuju menjual aset di Singapura, Hong Kong, dan Dubai (Uni Emirat Arab), dimana unit tersebut mengelola aset senilai USD20 miliar atau 10% dari aset private banking ABN Amro secara global. Bila dikonversi ke rupiah, maka aset private banking ABN Amro di Asia dan Timur Tengah mencapai Rp267,5 triliun (estimasi kurs Rp13.379/USD).
Hanya saja, juru bicara ABN Amro Brigitte Seegers enggan mengungkapkan mekanisme penjualan dan nilai buku operasional bank tersebut. Perusahaan berharap penjualan itu mendapatkan keuntungan yang substansial.
Sementara itu, Bloomberg, Selasa (6/12) melaporkan bahwa CEO ABN Amro Jeroen Rijpkema mengatakan keputusan penjualan aset private banking agar bisa memperkuat dan mengembangkan kegiatan private banking mereka di Benua Biru. “Setelah melakukan tinjauan strategis, kami memutuskan untuk fokus dan memperkuat kegiatan private banking kami di Eropa. Dan pengalihan bisnis di Asia dan Timur Tengah ini merupakan langkah logis dalam menerapkan strategi memperkuat pasar di Eropa”.
Aset private banking ABN Amro tersebut di jual kepada LGT, bisnis yang dijalankan oleh keluarga Kerajaan Liechtenstein. Kesepakatan di atas akan meningkatkan aset kelolaan mereka di Asia yang sekarang mencapai USD40 miliar dan USD160 miliar secara global.
“Akuisisi ini akan memungkinkan kami untuk memperkuat posisi pasar kami di Asia dan mencapai pertumbuhan menguntungkan secara berkesinambungan,” ujar CEO LGT Pangeran Maximilian von und zu Liechtenstein dalam sebuah pernyataan.
(ven)