Darmin: Hanya India yang Tak Kena Perlambatan Ekonomi Global
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, ada satu negara yang tidak terkena perlambatan ekonomi global yakni India. Perekonomian di India cukup kuat dibanding negara lain seperti China dan Amerika Serikat (AS).
Darmin mengatakan, China, AS, dan negara di Eropa ikut terkena perlambatan ekonomi global. Dengan pertumbuhan ekonomi yang masih berada di atas 7%, India masih terus melaju di depan negara lain.
"Saya tak ingin mengulangi bagaimana AS, Eropa, China yang mungkin saya katakan yang tidak terpengaruh perlambatan ini India. Masih bertahan tinggi 7,5%," ujarnya di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Untuk Indonesia, kata Darmin, sudah mulai terbiasa dengan perlambatan ekonomi global. Sebab, ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
"Yang pertama, kita sudah mulai terbiasa ekonomi global yang menunjukkan suatu situasi perlambatan yang sudah berlangsung beberapa tahun," katanya.
Menurutnya, sisi menarik dari perlambatan ekonomi global yakni terkait ramalan yang dilakukan beberapa lembaga dunia. Mereka biasanya optimistis terhadap perekonomian dunia pada awal tahun tapi menjadi makin pesimistis jelang akhir tahun.
"Menarik sekali kalau dilihat prediksi lembaga dunia awal tahun atau akhir tahun sebelumnya optimis tapi tiap kuartal prediksi turun lagi dan turun lagi sampai kuartal IV. Sama seperti tahun depan, setiap awal tahun optimisme naik lagi, itu biasanya memang demikian," ujar Darmin.
Darmin mengatakan, China, AS, dan negara di Eropa ikut terkena perlambatan ekonomi global. Dengan pertumbuhan ekonomi yang masih berada di atas 7%, India masih terus melaju di depan negara lain.
"Saya tak ingin mengulangi bagaimana AS, Eropa, China yang mungkin saya katakan yang tidak terpengaruh perlambatan ini India. Masih bertahan tinggi 7,5%," ujarnya di Jakarta, Senin (19/12/2016).
Untuk Indonesia, kata Darmin, sudah mulai terbiasa dengan perlambatan ekonomi global. Sebab, ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
"Yang pertama, kita sudah mulai terbiasa ekonomi global yang menunjukkan suatu situasi perlambatan yang sudah berlangsung beberapa tahun," katanya.
Menurutnya, sisi menarik dari perlambatan ekonomi global yakni terkait ramalan yang dilakukan beberapa lembaga dunia. Mereka biasanya optimistis terhadap perekonomian dunia pada awal tahun tapi menjadi makin pesimistis jelang akhir tahun.
"Menarik sekali kalau dilihat prediksi lembaga dunia awal tahun atau akhir tahun sebelumnya optimis tapi tiap kuartal prediksi turun lagi dan turun lagi sampai kuartal IV. Sama seperti tahun depan, setiap awal tahun optimisme naik lagi, itu biasanya memang demikian," ujar Darmin.
(izz)