Profil 12 Pahlawan dalam Rupiah Tahun Emisi 2016

Senin, 19 Desember 2016 - 18:01 WIB
Profil 12 Pahlawan dalam Rupiah Tahun Emisi 2016
Profil 12 Pahlawan dalam Rupiah Tahun Emisi 2016
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo pada hari ini, Senin (19/12/2016) meresmikan peluncuran dan pengedaran 11 pecahan uang rupiah tahun emisi 2016. Peluncuran uang rupiah edisi baru ini bertepatan dengan Hari Bela Negara yang jatuh pada 19 Desember 2016.

Mengambil semangat bela negara, uang rupiah edisi baru ini menampilkan 12 gambar pahlawan nasional sebagai gambar utama di bagian depan. Pencantuman gambar pahlawan merupakan bentuk apresiasi negara terhadap jasa-jasa mereka terhadap perjuangan melawan kolonial dan kemerdekaan Indonesia.

Menariknya, peluncuran dan peredaran uang rupiah baru ini terasa spesial, karena untuk kali pertama, uang rupiah baru diluncurkan secara serentak sejak Indonesia merdeka. Berikut profil singkat 12 pahlawan dalam uang rupiah tahun emisi 2016.

Rp100.000 (Seratus Ribu Rupiah)
Soekarno dan Mohammad Hatta. Hampir tidak ada di negeri ini yang tidak mengetahui sosok dua proklamator: Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta. Kepahlawanan Soekarno bukan saja sekadar proklamator dan presiden pertama, namun ia mengangkat semangat bangsa Indonesia untuk berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia dan melawan imperialisme melalui Gerakan Non Blok. Sedangkan Hatta dikenal sebagai bapak koperasi, ekonom, dan melahirkan ide tentang politik luar negeri Indonesia: bebas aktif.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Gambar pahlawan proklamator ini mulai terpampang di pecahan Rp100.000 pertama kali pada 1 November 1999, dengan ukuran fisik 151 x 65 mm berbahan polimer yang diimpor dari Australia. Adapun bagian belakang bergambar Gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Kemudian pada tahun 2004-2005, desainnya diganti menjadi berbahan kertas. Dan pada bagian belakang terdapat gambar Gedung MPR, DPR, dan DPD dengan peta Indonesia pada bagian kanan atas.

Memperingati 17 Agustus 2014, dikeluarkan edisi baru dengan perbedaan pada lambang negara Republik Indonesia: Burung Garuda dicetak timbul dan terasa kasar apabila diraba. Untuk pecahan Rp100.000 tahun emisi 2015, penulisan tahun cetak terdapat pada bagian belakang uang, yaitu Perum Percetakan Uang RI IMP 2015.

Dan pada uang rupiah tahun emisi 2016, gambar pahlawan Soekarno-Hatta masih menjadi tampilan depan, dengan dimensi 151 mm x 65 mm, warna dominan tetap merah. Hanya bagian belakang tari topeng betawi.

Rp50.000 (Lima Puluh Ribu Rupiah)
Djuanda Kartawidjaja (Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari 1911-Jakarta, 7 November 1963) merupakan Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir. Masa jabatan 9 April 1957-9 Juli 1959. Kemudian Djuanda menjadi Menteri Keuangan Indonesia ke-11 periode 10 Juli 1959-6 Maret 1962.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Sumbangan terbesarnya bagi Indonesia adalah Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957, yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, diantara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada 1982, Konvensi Hukum Laut PBB III (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982) menerima dan menetapkan Deklarasi Djuanda bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Pada 1999, almarhum Presiden Gus Dur menetapkan 13 Desember sebagai Hari Nusantara.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Rp20.000 (Dua Puluh Ribu Rupiah)
Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (GSSJ Ratulangi) lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi. Lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 5 November 1890-meninggal di Jakarta, 30 Juni 1949. Ia dikenal dengan filsafatnya: Si tou timou tumou tou yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia. Sam Ratulangi juga merupakan Gubernur Sulawesi yang pertama. Ia meninggal di Jakarta dalam kedudukan sebagai tawanan Belanda pada 30 Juni 1949.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Rp10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah)
Frans Kaisiepo (Biak, Papua, 10 Oktober 1912-Jayapura, Papua, 10 April 1979) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Jiwa nasionalismenya tumbuh sejak belia berkenalan dengan guru-guru dari Taman Siswa yang diasingkan ke Digul, Papua. Pada Juli 1946, Frans menggagas berdirinya Partai Indonesia Merdeka di Biak.

Saat Belanda mengadakan Konferensi Malino di Sulawesi Selatan tahun 1946, yang membahas rencana pembentukan Negara Indonesia Timur, Frans menjadi anggota delegasi Irian Barat. Frans Kaisiepo menentang rencana Belanda dan mengganti nama Netherland Nieuwe Guinea dengan nama IRIAN yang merupakan singkatan dan Ikut Republik Indonesia Anti Netherland. Frans Kaisiepo dan rakyat Biak kemudian terus mengadakan perlawanan menentang Belanda di Irian.

Pada 19 Desember 1961, Presiden Sukarno mengumandangkan Trikora (Tri Komando Rakyat) sebagai upaya membebaskan Irian yang dilanjutkan dengan operasi militer. Frans Kaisiepo turut aktif membantu TNI untuk mendarat di Irian Barat.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Rp5.000 (Lima Ribu Rupiah)
KH Idham Chalid (Satui, Kalimantan Selatan, 27 Agustus 1921-Jakarta, 11 Juli 2010). Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-4 periode 28 Oktober 1971-1 Oktober 1977. Idham Chalid juga dikenal sebagai guru politik kaum Nahdlatul Ulama.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Rp2.000 (Dua Ribu Rupiah)
Mohammad Hoesni Thamrin, lahir di Weltevreden (sekarang Sawah Besar), Batavia, 16 Februari 1894-meninggal di Senen, Batavia (sekarang Jakarta), 11 Januari 1941. Pahlawan nasional asli Betawi. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh organisasi Kaoem Betawi yang pertama kali menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) di Hindia Belanda, mewakili kelompok pribumi.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Rp1.000 (Seribu Rupiah)
Tjut Meutia atau Tjoet Nyak Meutia (Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870-Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910). Tjut Meutia aktif melawan penjajah Belanda, bersama suaminya Teuku Muhammad yang dikenal sebagai Teuku Tjik Tunong. Gugurnya sang suami tidak menyurutkan jiwa perjuangannya. Ia terus melakukan perlawanan hingga ke Gayo. Pada 24 Oktober 1910, Tjut Meutia dan pasukannya berjuang hingga titik darah penghabisan melawan marsose Belanda. Ia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964.

Uang logam Rp1.000 (Seribu Rupiah)

Mr. I Gusti Ketut Pudja (Singaraja, Bali 19 Mei 1908-Jakarta 4 Mei 1977). Kiprahnya dalam politik nasional mulai terlihat ketika pemerintah Angkatan Darat XVI Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI pada 7 Agustus 1945. Dengan diketua oleh Soekarno, Pudja terpilih menjadi salah satu anggota PPKI mewakili Sunda Kecil (saat ini Bali dan Nusa Tenggara).

Rupiah Tahun Emisi 2016

I Gusti Ketut Pudja juga terlibat dalam perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda pada 16 Agustus 1945 hingga menjadi saksi sejarah terpenting bangsa Indonesia, yaitu proklamasi kemerdekaan. Adapun gelar Mr. pada I Gusti Ketut Pudja bukanlah sebutan Mister (bahasa Inggris: tuan) melainkan Meester in de Rechten, yang artinya Magister Hukum. Pada 2011, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan I Gusti Ketut Pudja sebagai pahlawan nasional berdasarkan keputusan Presiden RI Nomor 113/TK/2011.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Uang logam Rp500 (Lima Ratus Rupiah)
Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang, yang lebih dikenal dengan nama TB Simatupang (Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920-Jakarta, 1 Januari 1990). Setelah Panglima Besar Soedirman wafat pada 1950, Presiden Soekarno menunjuknya sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (sekarang Panglima TNI). TB Simatupang menjadi KSAP pada periode 29 Januari 1950-4 November 1953.

Simatupang meninggal dunia pada tahun 1990 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pada 8 November 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan gelar pahlawan nasional kepada TB Simatupang. Saat ini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Uang logam Rp200 (Dua Ratus Rupiah)
Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo (EYD: Cipto Mangunkusumo), lahir di Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, 1886 dan meninggal di Jakarta, 8 Maret 1943. Dokter Tjipto merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia dikenal sebagai Tiga Serangkai yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda.

Dokter Tjipto juga seorang tokoh Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat, bukan oleh Belanda. Selain seorang aktivis politik, Tjipto Mangoenkoesoemo merupakan seorang dokter dan banyak merawat rakyat Indonesia yang menderita. Namanya juga diabadikan menjadi nama rumah sakit di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Rupiah Tahun Emisi 2016

Uang logam Rp100 (Seratus Rupiah)
Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, sering juga ditulis sebagai Herman Yohannes (Rote, Nusa Tenggara Timur, 28 Mei 1912-Yogyakarta, 17 Oktober 1992) adalah cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), dan pahlawan nasional. Keahliannya sebagai ahli kimia, membantu Letnan Kolonel Soeharto (Presiden kedua RI) membuat bom untuk memblokade pasukan Belanda dan ikut serta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949.

Setelah kemerdekaan, ia menjadi Menteri Pekerjaan Umum 1950-1951 dan Rektor Universitas Gadjah Mada periode 1961-1966. Pada 2009, Pemerintah Republik Indonesia menganugerahinya gelar pahlawan nasional.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3147 seconds (0.1#10.140)