Harga Minyak Dunia Naik di Atas Level Tertinggi 17 Bulan

Sabtu, 24 Desember 2016 - 10:11 WIB
Harga Minyak Dunia Naik...
Harga Minyak Dunia Naik di Atas Level Tertinggi 17 Bulan
A A A
NEW YORK - Harga minyak dunia sebelum libut Natal ditutup lebih tinggi dalam 17 bulan, meskipun tidak terlalu besar. Mayoritas pelaku pasar masih menunggu dan melihat bagaimana Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) mengelola rencana pembekuan produksi di tengah keinginan Libya untuk menambah produksi.

Meski harga minyak mentah berjangka AS lebih tinggi dalam 17 bulan, namun hargnya tidak terlalu besar perubahannya. Dilansir Reuters, Santu (24/12/2016) harga minyak berjangka Brent memperoleh tambahan 11 sen atau 0,2% untuk bertahan di level USD55,16 per barel.

Sementara harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) meningkat tujuh sen atau setara dengan 0,1% di posisi USD53,02 per barel untuk jadi yang tertinggi sejak Juli 2015. WTI juga sempat untuk mencetak keuntungan enam hari beruntun atau terpanjang sejak Agustus.

Posisi ini menempatkan kontrak WTI mendapatkan peningkatan sekitar 22% sejak pertengahan November, lalu. Pedagang menerangkan kondisi tersebut sebagian besar berhubungan dengan rencana OPEC untuk mengurangi produksi demi mengamankan pasokan global, ketika permintaan belum meningkat. "Akhir pekan adalah hari yang tenang, volume rendah dengan pergerakan harga yang sedikit," ucap Manajer partner dana modal ventura investasi PSW Phil Davis.

"Ini adalah waktu maksimum untuk jadi momentu menaikkan harga minyak. Itu semua berkaitan dengan kesepakatan OPECuntuk memotong output," kata Davis, meski dia juga peringatan harga tinggi tidak akan bertahan jika pasar tidak melihat OPEC memotong produksi dalam jangka panjang.

Selama beberapa pekan terakhir, Organisasi Negara pengekspor minyak dan non-anggota OPEC setuju untuk menurunkan output hampir mencapai 1,8 juta barel per hari (bpd) dari 1 Januari.Sementara produsen utama OPEC termasuk Arab Saudi dan Irak telah mengatakan kepada pelanggan bahwa pasokan akan dipotong sesuai dengan kesepakatan OPEC, Libya dan Nigeria yang dibebaskan karena konflik sudah mulai menahan output.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8020 seconds (0.1#10.140)