2017, Pertamina Targetkan Laba Bersih Naik 6%

Sabtu, 24 Desember 2016 - 18:19 WIB
2017, Pertamina Targetkan Laba Bersih Naik 6%
2017, Pertamina Targetkan Laba Bersih Naik 6%
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menargetkan laba bersih 2017 tumbuh 6% menjadi USD3,04 miliar dibandingkan prognosis 2016 sebesar USD2,88 miliar. Secara umum Pertamina berencana lebih agresif pada 2017.

“Tahun depan penuh tantangan, Pertamina harus lebih agresif dari yang sudah dicapai pada tahun 2016,” ujar Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng seusai mengikuti rapat umum pemegang saham (RUPS) Pertamina, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta

Menurutnya pertumbuhan laba bersih 2017 ditopang peningkatan pendapatan yang mencapai USD42,59 miliar, naik 15,01% dibanding prognosis pendapatan 2016 sebesar USD37,03 miliar. Tanri mengakui, target tersebut tidak mudah, dan hal itu menjadi tantangan bagi Pertamina.

Dia menjelaskan, dalam RUPS tersebut disepakati semua rencana kerja yang menantang pada 2017 sehingga bisa lebih baik dari tahun ini. Dari sisi hulu, Pertamina harus lebih agresif mencari ladang untuk bisa menambah cadangan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. “Kalau di hilir, semua lini harus terus meningkatkan efisiensi,” paparnya.

RUPS Pertamina juga memutuskan laba bersih sebelum pajak, depresiasi dan amortisasi naik 6% menjadi USD7,43 miliar dari prognosis 2016 sebesar USD6,98 miliar. Sementara, EBITDA margin turun 8%, dari 18,9% menjadi 17,4%. Adapun, belanja modal turun 6%, menjadi USD6,67 miliar, dibandingkan prognosis 2016 sebesar USD6,90 miliar.

Terpisah, Ketua Komisi VII DPR GusIrawan Pasaribu mengapresiasi kinerja Pertamina selama 2016 dan proyeksi pertumbuhan pada 2017. Target tersebut dinilainya realistis karena proyeksi kinerja finansialnya juga tidak terlalu besar.

“Concern kami di Komisi VII, pertumbuhan kinerja itu jangan dengan cara meningkatkan harga atau tarif yang membebani masyarakat, tapi dicapai melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi. Sehingga, target bisa tercapai tapi tidak membebani masyarakat,” tuturnya.

Menurut Gus Irawan, pemerintah dan DPR akan mendukung upaya Pertamina meningkatkan kinerja, termasuk dengan menyiapkan regulasi yang memberi ruang lebih bagi Pertamina untuk berbuat lebih baik. “Saya kira pemerintah akan dukung, kan Pertamina milik negara. Kita ingin Pertamina lebih besar, bisa tumbuh performanya dan bisa meningkatkan kontribusi dalam membangunnegeri,” tegasnya.

Sementara, Ketua Komite Tetap Hulu Minyak dan Gas Bumi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Firlie H Ganinduto mengatakan, Pertamina harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sebagai national oil company (NOC), pemerintah juga harus memberikan keistimewaan kepada Pertamina agar dapat lebih berkembang dan menjadi pemain migas berskala global.

“Artinya, Pertamina ke depan harus menjadi lokomotif bagi industri energi. Penempatan Pertamina sebagai holding energi, khususnyamigas, adalah kebijakan yang tepat,” ujarnya.

Dia menambahkan, pertumbuhan agresif Pertamina pada 2017 memang diperlukan. Di sektor hulu, kata Firlie, Pertamina harus meningkatkan produksi selain menambah cadangan. “Ekspansi ke luar negeri adalahpilihanyangtepat bagi Pertamina,” tegasnya.

Hingga kuartal III/2016, produksi migas Pertamina tercatat mencapai 646.000 barel setara minyak (barel oil equivalent per day /boepd) naik 12,3% dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Produksi tersebut terdiri dari minyak 309.000 barel per hari minyak (bph), dan produksi gas sebesar 1.953 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5882 seconds (0.1#10.140)