Persentase Penduduk Miskin di Maluku dan Papua Tertinggi di RI

Selasa, 03 Januari 2017 - 14:37 WIB
Persentase Penduduk...
Persentase Penduduk Miskin di Maluku dan Papua Tertinggi di RI
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua, yaitu sebesar 21,98% atau yang tertinggi. Sementara, persentase penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan sebesar 6,45%.

(Baca: Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Turun Jadi 27,76 Juta Jiwa)

Jumlah penduduk miskin di Maluku dan Papua tercatat sebanyak 1,55 juta jiwa. Sehingga, persentase kemiskinan paling tinggi ada di Indonesia bagian timur.

"Maluku dan Papua 21,98%, terendah kalimantan 6,45%. Jumlah di Jawa paling tinggi dengan pulau yang kecil sebanyak 14,83 jiwa dengan persentase 10,09%. Artinya persentase kemiskinan tertinggi masih ada di Indonesia bagian timur," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa (3/1/2017).

(Baca: Harga Beras Turun, Jumlah Penduduk Miskin Berkurang
)

Sementara, secara umum pada periode 1998 sampai September 2016 tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan kecuali pada 2006, September 2013 dan Maret 2015. Jumlah dan persentase penduduk miskin pada 2006 berturut-turut sebesar 39,30 juta atau 17,75%.

Jumlah dan persentase tersebut lebih tinggi dibanding kondisi kemiskinan 2005 yang sebesar 35,10 juta penduduk miskin atau 15,97%. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Begitu pula dengan kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin September 2013 dibanding Maret 2013 juga disebabkan kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga BBM pada Juni 2013.

Pada Maret 2015 persentase penduduk miskin sedikit mengalami kenaikan dibanding September 2014 dan mulai Maret 2015 hingga September 2016 tercatat baik jumlah maupun persentase penduduk miskin mengalami penurunan.

"Besarnya sumbangan makanan terhadap garis kemiskinan 73,19%, untuk makanan, bukan makanan 26,81%. Dengan komposisi ini stabilitas harga pangan dijaga karena pengaruh besar ke pertumbuhan orang miskin," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8049 seconds (0.1#10.140)