Jokowi Ngotot Proyek Listrik 35.000 MW Harus Selesai 2019
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikeras untuk merampungkan proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW) pada 2019. Padahal, dia sendiri mengakui bahwa target kapasitas listrik 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah tersebut terlalu tinggi.
(Baca: Jokowi Minta Proyek Listrik 35.000 MW Dikalkulasi Ulang)
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, pemerintah tidak akan mengubah Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang berkaitan dengan proyek kelistrikan 35.000 MW. Target 35.000 MW hingga 2019 harus tetap dikejar apapun caranya.
"Dalam RUEN telah ditetapkan dan diputuskan kembali, walaupun untuk mencapai 35.000 MW bukan persoalan mudah. Presiden dan Wapres tetap memutuskan itu menjadi target sampai 2019," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Menurut Pramono, baik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan maupun PT PLN (Persero) telah memperingatkan Jokowi bahwa proyek tersebut tidak akan rampung pada 2019. Kapasitas yang bisa dicapai pada 2019 hanya sekitar 20.000 MW hingga 22.000 MW.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap bersikeras bahwa proyek kelistrikan 35.000 MW harus selesai dikerjakan di akhir masa pemerintahannya di 2019. "Walaupun dalam perhitungan baik oleh PLN atau Menteri ESDM, kurang lebih bisa dicapai +/- 20.000 sampai 22.000 MW. Tetapi Presiden tetap menetapkan bahwa untuk proyek 35.000 MW targetnya tetap diputuskan," tuturnya.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Sonny Keraf menambahkan, dalam sidang kabinet paripurna DEN yang ke-4 tadi, Presiden Jokowi memutuskan bahwa target 35.000 MW akan tetap menjadi target untuk 2019. Pemerintah ataupun DEN tidak akan merevisi target tersebut apapun realitanya.
"Target 35.000 MW tetap menjadi target untuk 2019. Apapun realitasnya, berapa yang akan dicapai, target itu tetap 35.000 MW," tandasnya.
(Baca: Jokowi Minta Proyek Listrik 35.000 MW Dikalkulasi Ulang)
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan, pemerintah tidak akan mengubah Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang berkaitan dengan proyek kelistrikan 35.000 MW. Target 35.000 MW hingga 2019 harus tetap dikejar apapun caranya.
"Dalam RUEN telah ditetapkan dan diputuskan kembali, walaupun untuk mencapai 35.000 MW bukan persoalan mudah. Presiden dan Wapres tetap memutuskan itu menjadi target sampai 2019," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Menurut Pramono, baik Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan maupun PT PLN (Persero) telah memperingatkan Jokowi bahwa proyek tersebut tidak akan rampung pada 2019. Kapasitas yang bisa dicapai pada 2019 hanya sekitar 20.000 MW hingga 22.000 MW.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tetap bersikeras bahwa proyek kelistrikan 35.000 MW harus selesai dikerjakan di akhir masa pemerintahannya di 2019. "Walaupun dalam perhitungan baik oleh PLN atau Menteri ESDM, kurang lebih bisa dicapai +/- 20.000 sampai 22.000 MW. Tetapi Presiden tetap menetapkan bahwa untuk proyek 35.000 MW targetnya tetap diputuskan," tuturnya.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Sonny Keraf menambahkan, dalam sidang kabinet paripurna DEN yang ke-4 tadi, Presiden Jokowi memutuskan bahwa target 35.000 MW akan tetap menjadi target untuk 2019. Pemerintah ataupun DEN tidak akan merevisi target tersebut apapun realitanya.
"Target 35.000 MW tetap menjadi target untuk 2019. Apapun realitasnya, berapa yang akan dicapai, target itu tetap 35.000 MW," tandasnya.
(izz)