Harga Naik, Elpiji 3 Kg di Bone Mulai Langka

Selasa, 10 Januari 2017 - 12:05 WIB
Harga Naik, Elpiji 3...
Harga Naik, Elpiji 3 Kg di Bone Mulai Langka
A A A
WATAMPONE - Tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi mulai langka di Bone, bahkan harga jualnya lebih tinggi dari biasanya di tingkat pengecer hingga menembus Rp20.000 per tabung.

Nurbaeti, Salah seorang warga kelurahan Biru Kecamatan Tanete Riattang mengeluhkan elpiji 3 kg, selain sudah ditemukan dalam dua hari terakhir, harganya lumayan tinggi.

"Dari kemarin saya cari gas elpiji, beberapa pengecer tabung gas elpiji saya cari, baru tadi dapat itu juga harganya sudah Rp20.000 per tabung," kata Nurbaeti di Bone, Selasa (10/1/2017).

Pemilik pangkalan tabung gas 'usaha sahabat' di jalan Sungai Musi kota Watampone, Andi Takdir mengatakan, kelangkaan tabung gas karena stok tabung dari agen berkurang namun pengguna tabung gas meningkat, jatah tabung gas yang dijualnya selalu ludes dalam sehari.

"Kalau dulu 50 tabung per-hari, tapi sekarang 50 tabung per tiga hari, itu pun habis tidak cukup dalam sehari," kata dia.

Takdir menduga, alasan lain kelangkaan tersebut karena ada permainan oknum yang mendistribusikan tabung ke luar wilayah peruntukannya, mereka membeli tabung dalam jumlah banyak lalu menjualnya ke wilayah lain. Akibatnya, harga gas elpiji juga meningkat hingga harganya di atas Rp20.000 per tabung.

Selain itu, pengguna gas elpiji bersubsidi bertambah seperti pengusaha industri rumahan, pengusaha laundry hingga petani yang menggunakan gas untuk menggerakkan pompa air untuk mengairi sawahnya.

Sementara Vira, pemilik agen gas elpiji bersubsidi di jalan Palakka mengatakan di Bone setiap hari dia mendistribusikan 1.600 tabung gas elpiji bersubsidi. Sementara di Kota Bone sendiri ada delapan agen gas elpiji.

"Setiap hari ada tiga mobil truk yang membawa sekitar 1.600 tabung elpiji yang langsung didisribusikan ke pangkalan, sebulan terakhir ini tidak ada masalah pada distribusi ditingkat agen karena tabung gas langsung di drop ke pangkalan," kata dia.

Terkait masalah tersebut, anggota DPRD Kabupaten Bone, Rudianto Amunir membenarkan beberapa hari terakhir tabung elpiji susah ditemui namun mulai stabil hari ini. Terkait kenaikan harga elpiji di kalangan konsumen, dia meminta intervensi pemerintah agar harganya bisa terkendali.

"Setahu saja kemarin memang susah tapi sekarang stabiil, terkait kenaikan harganya pemerintah melalui instansi yang berwenang harus mengawasi agar harga tidak naik karena gas ini disubsidi pemerintah," kata Rudianto.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0778 seconds (0.1#10.140)