Neraca Perdagangan RI Desember 2016 Tercatat Surplus USD990 Juta
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2016 mengalami surplus sebesar USD0,99 miliar atau USD990 juta, dengan catatan nilai ekspor sebesar USD13,77 miliar dan impor mencapai USD12,77 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, hal tersebut didorong oleh ekspor nonmigas pada Desember 2016 yang mengalami kenaikan sebesar 1,13% dibanding Oktober 2016.
"Eskpor dan impor hanya bulan Desember, ekspor USD13,77 miliar dan impor USD12,77 miliar. Berarti USD0,99 miliar surplus. Surplus tersebut lebih dari peningkatan ekspor non migas, yang migas defisit," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/1/2017).
Secara kumulatif, sambung dia, total ekspor Indonesia dari Januari hingga Desember 2016 mencapai USD144,43 miliar atau menurun 3,95% dibanding periode sama 2015 sebesar USD150,4. Sementara, impor secara kumulatif mengalami penurunan sebesar 4,94% atau USD135,65 miliar.
"Januari sampai Desember 2016 ekspor USD144,43 miliar, impor USD135,65 miliar. Berarti surplus USD8,78 miliar, surplus ini lebih tinggi dari Januari sampai Desember 2015 sebesar USD7,67 miliar itu catatan kami," katanya.
Kendati surplus, Suhariyanto menyampaikan, ekspor Indonesia masih menurun. Sehingga perekonomian belum pulih sepenuhnya. "Meski surplus, ekspor kita masih menurun dibandingkan 2015, impor juga, belum pulih kembali. Ekspor minus 3,95%, impor minus 4,94%," paparnya.
"Eskpor dan impor hanya bulan Desember, ekspor USD13,77 miliar dan impor USD12,77 miliar. Berarti USD0,99 miliar surplus. Surplus tersebut lebih dari peningkatan ekspor non migas, yang migas defisit," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/1/2017).
Secara kumulatif, sambung dia, total ekspor Indonesia dari Januari hingga Desember 2016 mencapai USD144,43 miliar atau menurun 3,95% dibanding periode sama 2015 sebesar USD150,4. Sementara, impor secara kumulatif mengalami penurunan sebesar 4,94% atau USD135,65 miliar.
"Januari sampai Desember 2016 ekspor USD144,43 miliar, impor USD135,65 miliar. Berarti surplus USD8,78 miliar, surplus ini lebih tinggi dari Januari sampai Desember 2015 sebesar USD7,67 miliar itu catatan kami," katanya.
Kendati surplus, Suhariyanto menyampaikan, ekspor Indonesia masih menurun. Sehingga perekonomian belum pulih sepenuhnya. "Meski surplus, ekspor kita masih menurun dibandingkan 2015, impor juga, belum pulih kembali. Ekspor minus 3,95%, impor minus 4,94%," paparnya.
(akr)