Kinerja Perbankan di Yogyakarta Menurun
A
A
A
YOGYAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan terjadi tren penurunan aktivitas perbankan selama 2016. Penurunan terjadi pada sejumlah indikator perbankan selama tahun tersebut.
Penurunan aktivitas tersebut lebih karena terjadi pelemahan ekonomi secara global yang masih berlangsung hingga 2016. Kepala Perwakilan BI Budi Hanoto mengungkapkan, hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, hanya indikator dana pihak ketiga (DPK) yang mengalami kenaikan.
Sementara, indikator lain seperti aset, kredit, loan deposit ratio (LDR) mengalami penurunan. Dan juga dengan non performing loan (NPL) juga semakin memburuk. "Ini memproyeksikan kondisi ekonomi sebenarnya," kata dia, Selasa (17/1/2017).
Nilai aset pada kuartal III/2016 menurun menjadi 10,04% dari kuartal sebelumnya di angka 10,12%. Pihaknya mencatat nilai aset yang terjadi pada kuartal III tersebut sebesar Rp64,5 triliun.
Sementara, kredit perbankan pada kuartal III juga turun menjadi 6,21% dari periode sebelumnya sebesar 7,20%. Jumlah kredit yang dikucurkan perbankan hingga kuartal III mencapai Rp33,3 triliun.
Di saat kondisi kredit mengalami penurunan juga berimbas pada penurunan Loan Deposit Ratio (LDR) dari 65,13% di kuartal II turun menjadi 61,79% di kuartal III. Hal ini menandakan bahwa masih banyak dana yang disimpan di bank meningkat dibanding sebelumnya.
Kondisi tersebut juga mengakibatkan risiko kredit juga mengalami peningkatan, sehingga NPL justru mengalami peningkatan atau kredit bermasalah mengalami peningkatan. Bank Indonesia mencatat nilai NPL meningkat dari 2,95% di kuartal II/2016 menjadi 3,11% pada kuartal sebelumnya.
Penurunan aktivitas tersebut lebih karena terjadi pelemahan ekonomi secara global yang masih berlangsung hingga 2016. Kepala Perwakilan BI Budi Hanoto mengungkapkan, hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, hanya indikator dana pihak ketiga (DPK) yang mengalami kenaikan.
Sementara, indikator lain seperti aset, kredit, loan deposit ratio (LDR) mengalami penurunan. Dan juga dengan non performing loan (NPL) juga semakin memburuk. "Ini memproyeksikan kondisi ekonomi sebenarnya," kata dia, Selasa (17/1/2017).
Nilai aset pada kuartal III/2016 menurun menjadi 10,04% dari kuartal sebelumnya di angka 10,12%. Pihaknya mencatat nilai aset yang terjadi pada kuartal III tersebut sebesar Rp64,5 triliun.
Sementara, kredit perbankan pada kuartal III juga turun menjadi 6,21% dari periode sebelumnya sebesar 7,20%. Jumlah kredit yang dikucurkan perbankan hingga kuartal III mencapai Rp33,3 triliun.
Di saat kondisi kredit mengalami penurunan juga berimbas pada penurunan Loan Deposit Ratio (LDR) dari 65,13% di kuartal II turun menjadi 61,79% di kuartal III. Hal ini menandakan bahwa masih banyak dana yang disimpan di bank meningkat dibanding sebelumnya.
Kondisi tersebut juga mengakibatkan risiko kredit juga mengalami peningkatan, sehingga NPL justru mengalami peningkatan atau kredit bermasalah mengalami peningkatan. Bank Indonesia mencatat nilai NPL meningkat dari 2,95% di kuartal II/2016 menjadi 3,11% pada kuartal sebelumnya.
(izz)