Ekonomi Melambat, Pekerja Informal di DIY Malah Naik
A
A
A
YOGYAKARTA - Di tengah perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia membuat tenaga kerja informal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan. Menurunnya penyerapan tenaga kerja sektor
industri pengolahan seiring penurunan sektor ekspor meubel menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta tahun lalu, jumlah tenaga kerja informal pada 2016 meningkat dari 51,21% menjadi 54,91% dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan pekerja informal terutama terjadi pada pekerja berusaha dibantu buruh tidak tetap. "Peningkatan buruh tidak tetap sebesar 4,82% diikuti pekerja keluarga yang meningkat 0,61%," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Hilman Tisnawan, Minggu (22/1/2017).
Menurutnya, peningkatan pekerja informal ini seiring penurunan penyerapan sektor industri pengolahan. Sektor ini mengalami penurunan serapan dari 14,61% pada 2015 menjadi 12,83%.
Dia mengatakan, penurunan tersebut lebih banyak terjadi karena faktor melemahnya serapan ekspor mebel dari Yogyakarta.
industri pengolahan seiring penurunan sektor ekspor meubel menjadi salah satu penyebabnya.
Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta tahun lalu, jumlah tenaga kerja informal pada 2016 meningkat dari 51,21% menjadi 54,91% dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan pekerja informal terutama terjadi pada pekerja berusaha dibantu buruh tidak tetap. "Peningkatan buruh tidak tetap sebesar 4,82% diikuti pekerja keluarga yang meningkat 0,61%," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Yogyakarta Hilman Tisnawan, Minggu (22/1/2017).
Menurutnya, peningkatan pekerja informal ini seiring penurunan penyerapan sektor industri pengolahan. Sektor ini mengalami penurunan serapan dari 14,61% pada 2015 menjadi 12,83%.
Dia mengatakan, penurunan tersebut lebih banyak terjadi karena faktor melemahnya serapan ekspor mebel dari Yogyakarta.
(izz)