Bank Mandiri Target Transaksi Rp120 Miliar di Fashion Week 2017
A
A
A
JAKARTA - Bank Mandiri menargetkan melayani transaksi hingga mencapai Rp120 miliar dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2017. Pada pagelaran kali ini yang berlangsung selama 1-5 Februari 2017, Mandiri bersinergi bersama Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) yang menyelenggarakan acara tahunan tersebut.
Sekitar 200 perancang busana dan 400 peserta pameran akan unjuk kemampuan dalam menampilkan koleksi busana dan produk-produk kreatif bernuansa etnik kontemporer di ajang ini. Menurut Direktur Distributions Bank Mandiri Hery Gunardi, keterlibatan perseroan yang dilakukan melalui unit Mandiri Art pada event ini menjadi bukti komitmen kuat perseroan dalam mendorong penciptaan ekosistem industri kreatif berbasis fesyen untuk dapat menopang perekonomian nasional.
“Sebagai implementasi komitmen pada industri kreatif, kami juga menghadirkan beberapa pelaku fesyen alumni program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) untuk menampilkan produk kreasi mereka. Harapannya, mereka dapat menunjukkan hasil konkrit dari pembinaan dan dukungan yang telah mereka dapatkan selama ini,” kata Hery dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Lebih lanjut dia menambahkan Bank Mandiri telah membina lebih dari 1.500 pelaku industri kreatif melalui program WMM dan berbagai program pembinaan wirausaha kreatif lainnya, dimana sebagian besar peserta program tersebut merupakan generasi muda potensial yang mampu menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat sekitar. Atas jumlah tersebut, penyelenggaraan program pelatihan, dukungan pemasaran maupun kontribusi finansial lain yang telah diberikan mencapai Rp100 miliar sejak pertama kali penyelenggaraan WMM pada 2007.
Dicontohkan olehnya beberapa alumni WMM di bidang fesyen telah memiliki pasar yang luas seperti, Dea Valencia Budiarto pemilik merk Batik Kultur yang merupakan alumi WMM tahun 2013, Yasa Paramita Singgih founder Men's Republic yang merupakan alumni WMM tahun 2015 dan Yuka helanda founder Brodo Shoes merupakan alumni program pembinaan UKM Bank Mandiri.
“Kami percaya banyak generasi muda Indonesia adalah intan yang belum terasah. Mereka memiliki potensi, bakat dan kreativitas yang bisa dipupuk dan dikembangkan. Untuk itu, kami akan terus mengembangkan program Wirausaha Muda Mandiri agar bisa mengasah intan-intan muda Indonesia,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bank Mandiri juga menyiapkan sistem pembayaran non tunai untuk membantu keamanan dan kenyamanan para pengunjung saat bertransaksi, baik untuk fesyen maupun kuliner di ajang tahunan tersebut.
"Seluruh transaksi di ajang ini akan difasilitasi mesin elektronic data capture (EDC) Bank Mandiri. Seluruh pengunjung juga akan dapat memanfaatkan Kartu Debit, Kartu prabayar e-money dan Kartu Kredit Mandiri. Bahkan pengunjung dapat menikmati program bunga 0% selama maksimal 12 bulan untuk setiap transaksi dengan Kartu Kredit Mandiri," paparnya Hery.
Sekitar 200 perancang busana dan 400 peserta pameran akan unjuk kemampuan dalam menampilkan koleksi busana dan produk-produk kreatif bernuansa etnik kontemporer di ajang ini. Menurut Direktur Distributions Bank Mandiri Hery Gunardi, keterlibatan perseroan yang dilakukan melalui unit Mandiri Art pada event ini menjadi bukti komitmen kuat perseroan dalam mendorong penciptaan ekosistem industri kreatif berbasis fesyen untuk dapat menopang perekonomian nasional.
“Sebagai implementasi komitmen pada industri kreatif, kami juga menghadirkan beberapa pelaku fesyen alumni program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) untuk menampilkan produk kreasi mereka. Harapannya, mereka dapat menunjukkan hasil konkrit dari pembinaan dan dukungan yang telah mereka dapatkan selama ini,” kata Hery dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Lebih lanjut dia menambahkan Bank Mandiri telah membina lebih dari 1.500 pelaku industri kreatif melalui program WMM dan berbagai program pembinaan wirausaha kreatif lainnya, dimana sebagian besar peserta program tersebut merupakan generasi muda potensial yang mampu menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat sekitar. Atas jumlah tersebut, penyelenggaraan program pelatihan, dukungan pemasaran maupun kontribusi finansial lain yang telah diberikan mencapai Rp100 miliar sejak pertama kali penyelenggaraan WMM pada 2007.
Dicontohkan olehnya beberapa alumni WMM di bidang fesyen telah memiliki pasar yang luas seperti, Dea Valencia Budiarto pemilik merk Batik Kultur yang merupakan alumi WMM tahun 2013, Yasa Paramita Singgih founder Men's Republic yang merupakan alumni WMM tahun 2015 dan Yuka helanda founder Brodo Shoes merupakan alumni program pembinaan UKM Bank Mandiri.
“Kami percaya banyak generasi muda Indonesia adalah intan yang belum terasah. Mereka memiliki potensi, bakat dan kreativitas yang bisa dipupuk dan dikembangkan. Untuk itu, kami akan terus mengembangkan program Wirausaha Muda Mandiri agar bisa mengasah intan-intan muda Indonesia,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Bank Mandiri juga menyiapkan sistem pembayaran non tunai untuk membantu keamanan dan kenyamanan para pengunjung saat bertransaksi, baik untuk fesyen maupun kuliner di ajang tahunan tersebut.
"Seluruh transaksi di ajang ini akan difasilitasi mesin elektronic data capture (EDC) Bank Mandiri. Seluruh pengunjung juga akan dapat memanfaatkan Kartu Debit, Kartu prabayar e-money dan Kartu Kredit Mandiri. Bahkan pengunjung dapat menikmati program bunga 0% selama maksimal 12 bulan untuk setiap transaksi dengan Kartu Kredit Mandiri," paparnya Hery.
(akr)