IHSG Dibuka Kokoh di Tengah Variatifnya Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka naik lagi, meski tidak terlalu tinggi sebesar 6,39 poin atau 0,12% ke level 5.333,55. Penguatan IHSG hari ini di tengah variatifnya bursa saham Asia.
Sementara pada perdagangan kemarin, pasar saham Tanah Air ditutup menguat 33,06 poin atau 0,62% ke level 5.327,16. Penguatan bursa saham Tanah Air pada perdagangan kemarin ditutup terjadi saat bursa Asia mayoritas menghijau.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp16 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp897,09 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp10,21 milair dan aksi beli asing mencapai Rp9,31 miliar. Tercatat 17 saham menguat, 7 melemah dan 20 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik Rp175 menjadi Rp15.475, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp100 menjadi Rp22.400, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp50 menjadi Rp6.700.
Selanjutnya untuk saham yang melemah di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp175 menjadi Rp14.600, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp100 menjadi Rp15.325, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp30 menjadi Rp2.850.
Seperti dilansir dari CNBC, Kamis (2/2/2017) bursa saham Asia diperdagangkan mixed, mengikuti Wall Street yang ditutup positif setelah The Fed menahan suku bunga dam penilaian optimistis terhadap perekonomian dan investor mewaspadai pada ketegangan antara AS dan Iran.
Di Australia, Indeks ASX 200 naik 0,16% setelah Australia mencatat rekor surplus perdagangan musiman disesuaikan sebesar 3,5 miliar dolar Australia (USD2,67 miliar) pada Desember, dibanding ekspektasi analis yang surplus sebesar 2,2 miliar dolar Australia.
Ekspor pada Desember naik sebesar 5% karena harga bijih besi dan batu bara lebih tinggi, sementara impor naik 1% dari bulan sebelumnya. Angka perdagangan kuat dari yang diperkirakan juga mendorong dolar Australia di atas 0,76 terhadap USD.
Indeks acuan Jepang, Nikkei N225 malah tergelincir 0,37% karena yen melemah. Pembuat kebijakan Jepang menolak tuduhan Trump terkait manipulasi mata uang pada Rabu.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi bimbang untuk sebagian besar sesi perdagangan awal dan terakhir diperdagangkan naik 0,4% setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen naik 2% pada Januari di belakang harga minyak yang lebih tinggi, mengalahkan perkiraan Reuters sebesar 0,4%.
Sementara pada perdagangan kemarin, pasar saham Tanah Air ditutup menguat 33,06 poin atau 0,62% ke level 5.327,16. Penguatan bursa saham Tanah Air pada perdagangan kemarin ditutup terjadi saat bursa Asia mayoritas menghijau.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp16 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp897,09 juta dengan aksi jual asing sebesar Rp10,21 milair dan aksi beli asing mencapai Rp9,31 miliar. Tercatat 17 saham menguat, 7 melemah dan 20 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik Rp175 menjadi Rp15.475, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp100 menjadi Rp22.400, dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp50 menjadi Rp6.700.
Selanjutnya untuk saham yang melemah di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp175 menjadi Rp14.600, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp100 menjadi Rp15.325, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp30 menjadi Rp2.850.
Seperti dilansir dari CNBC, Kamis (2/2/2017) bursa saham Asia diperdagangkan mixed, mengikuti Wall Street yang ditutup positif setelah The Fed menahan suku bunga dam penilaian optimistis terhadap perekonomian dan investor mewaspadai pada ketegangan antara AS dan Iran.
Di Australia, Indeks ASX 200 naik 0,16% setelah Australia mencatat rekor surplus perdagangan musiman disesuaikan sebesar 3,5 miliar dolar Australia (USD2,67 miliar) pada Desember, dibanding ekspektasi analis yang surplus sebesar 2,2 miliar dolar Australia.
Ekspor pada Desember naik sebesar 5% karena harga bijih besi dan batu bara lebih tinggi, sementara impor naik 1% dari bulan sebelumnya. Angka perdagangan kuat dari yang diperkirakan juga mendorong dolar Australia di atas 0,76 terhadap USD.
Indeks acuan Jepang, Nikkei N225 malah tergelincir 0,37% karena yen melemah. Pembuat kebijakan Jepang menolak tuduhan Trump terkait manipulasi mata uang pada Rabu.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi bimbang untuk sebagian besar sesi perdagangan awal dan terakhir diperdagangkan naik 0,4% setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen naik 2% pada Januari di belakang harga minyak yang lebih tinggi, mengalahkan perkiraan Reuters sebesar 0,4%.
(izz)