Kesenjangan Terburuk, IPM Yogyakarta Peringkat Kedua Nasional
A
A
A
YOGYAKARTA - Meski mengalami ketimpangan tertinggi di Indonesia, namun ternyata angka kebahagiaan di DI Yogyakarta (DIY) justru tertinggi kedua. Yogyakarta mendapatkan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 77,59 menempati posisi tertinggi kedua di Indonesia atau hanya kalah dari DKI Jakarta di angka 78,99.
IPM merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat. Sementara dalam hal kebahagiaan, DIY memiliki indeks kebahagiaan masyarakat sebesar 70,77.
Namun di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ketimpangan pengeluaran penduduk kaya dan miskin atau rasio gini di Indonesia sebesar 0,394 di September 2016. Dengan kesenjangan paling parah di DIY dan paling rendah di Bangka Belitung.
DIY memiliki gini ratio 0,425 selisih 0,031 lebih buruk dari rata-rata nasional. Sementara Bangka
Belitung mencatat angkat gini ratio pada 0,288, selisih 0,106 lebih baik dari rata-rata nasional.
"DIY tercatat sebagai provinsi yang mencetak ketimpangan pengeluaran terparah karena indikasi statistik menunjukkan di perkotaan DIY, total pengeluaran penduduk 20% terbawah hanya 5,66% dari total seluruh pengeluaran penduduk," tutur Kepala BPS DIY, JB Priyono, Kamis (9/2/2017).
Menurutnya, angka kebahagiaan di Yogyakarta cukup tinggi meskipun kesenjangan di DIY juga paling parah di Indonesia. Hal ini menunjukkan jika Yogyakarta masih dianggap sebagai tempat yang nyaman untuk tinggal. Selama ini biaya hidup di Yogyakarta masih tergolong lebih murah dibanding kota atau provinsi yang lain.
IPM merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat. Sementara dalam hal kebahagiaan, DIY memiliki indeks kebahagiaan masyarakat sebesar 70,77.
Namun di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ketimpangan pengeluaran penduduk kaya dan miskin atau rasio gini di Indonesia sebesar 0,394 di September 2016. Dengan kesenjangan paling parah di DIY dan paling rendah di Bangka Belitung.
DIY memiliki gini ratio 0,425 selisih 0,031 lebih buruk dari rata-rata nasional. Sementara Bangka
Belitung mencatat angkat gini ratio pada 0,288, selisih 0,106 lebih baik dari rata-rata nasional.
"DIY tercatat sebagai provinsi yang mencetak ketimpangan pengeluaran terparah karena indikasi statistik menunjukkan di perkotaan DIY, total pengeluaran penduduk 20% terbawah hanya 5,66% dari total seluruh pengeluaran penduduk," tutur Kepala BPS DIY, JB Priyono, Kamis (9/2/2017).
Menurutnya, angka kebahagiaan di Yogyakarta cukup tinggi meskipun kesenjangan di DIY juga paling parah di Indonesia. Hal ini menunjukkan jika Yogyakarta masih dianggap sebagai tempat yang nyaman untuk tinggal. Selama ini biaya hidup di Yogyakarta masih tergolong lebih murah dibanding kota atau provinsi yang lain.
(izz)