Bank BTN Bidik Laba Bersih 2017 Tumbuh 20%
Selasa, 14 Februari 2017 - 00:16 WIB

Bank BTN Bidik Laba Bersih 2017 Tumbuh 20%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan laba bersih tahun ini meningkat 20% dari perolehan 2016 yang mencapai Rp2,61 triliun atau tumbuh 41,49% (year-on-year).
(Baca Juga: Laba Bersih Bank BTN 2016 Melejit 41,49% Jadi Rp2,61 Triliun)
Direktur Utama Bank BTN Maryono meyakini, pada tahun ini Bank BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif. Hal ini tak lepas dari kondisi perekonomian di dalam negeri menunjukkan gejala pemulihan.
"Kami optimistis Bank BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif tahun ini," kata Maryono dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Senin (13/2/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Maryono menuturkan, pencapaian laba bersih 2016 ditopang pertumbuhan kredit menjadi Rp164,44 triliun atau tumbuh 18,34% (yoy) yang diikuti perbaikan aset menjadi Rp241,16 triliun atau tumbuh 24,66%.
"NPL (kredit bermasalah) Bank BTN pada 2016 juga mengalami penurunan sangat tajam dari 3,42% (gross) di 2015 menjadi 2,84%. Ini menurut kami penurunan yang sangat besar selama ini," tuturnya.
Dia mengatakan, sebagai bank terbesar ke-6 nasional secara aset, pada 2016 BBTN mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp160,19 triliun atau meningkat 25,4% persen (yoy). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan DPK perbankan di 2016 sebesar 9,5% dan pertumbuhan kredit hanya 7,8%.
(Baca Juga: Laba Bersih Bank BTN 2016 Melejit 41,49% Jadi Rp2,61 Triliun)
Direktur Utama Bank BTN Maryono meyakini, pada tahun ini Bank BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif. Hal ini tak lepas dari kondisi perekonomian di dalam negeri menunjukkan gejala pemulihan.
"Kami optimistis Bank BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif tahun ini," kata Maryono dalam paparan kinerja perseroan di Jakarta, Senin (13/2/2017).
Dalam kesempatan tersebut, Maryono menuturkan, pencapaian laba bersih 2016 ditopang pertumbuhan kredit menjadi Rp164,44 triliun atau tumbuh 18,34% (yoy) yang diikuti perbaikan aset menjadi Rp241,16 triliun atau tumbuh 24,66%.
"NPL (kredit bermasalah) Bank BTN pada 2016 juga mengalami penurunan sangat tajam dari 3,42% (gross) di 2015 menjadi 2,84%. Ini menurut kami penurunan yang sangat besar selama ini," tuturnya.
Dia mengatakan, sebagai bank terbesar ke-6 nasional secara aset, pada 2016 BBTN mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp160,19 triliun atau meningkat 25,4% persen (yoy). Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan DPK perbankan di 2016 sebesar 9,5% dan pertumbuhan kredit hanya 7,8%.
(izz)