Rolls-Royce Laporkan Kerugian Mencapai 6,4 Miliar Pounds
A
A
A
DERBY - Produsen mobil terkenal asal Inggris yang juga memproduksi mesin pesawat yakni Rolls-Royce Limited melaporkan telah mencetak kerugian, setelah dihantam kasus penyuapan dan kejatuhan poundsterling. Pembuat mesin jet ini mengumumkan kerugian yang dialami sebelum pajak mencapai 6,4 miliar pounds di 2016.
Namun setelah dikurangi beberapa pengeluaran, laba yang dikumpulkan perusahaan dinilai lebih baik daripada yang diperkirakan oleh pengamat sebelumnya. Seperti dilansir BBC, Rabu (15/2/2017) Rolls-Royce sepakat untuk membayar 671 juta pounds untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi dengan pemerintah Inggris dan Amerika Serikat.
Akibatnya kasus tersebut, kabarnya pihak perusahaan kehilangan kontrak sebesar 4,4 miliar pounds. Seperti halnya banyak bisa secara keseluruhan di internasional, Rolls-Royce biasanya akan melakukan perlindungan di tengah fluktuasi pasar mata uang. Kontrak industri pesawat dalam lingkup internasional dilakukan dengan dolar Amerika Serikat, sedangkan sebagai sebuah perusahaan Inggris biaya Rolls-Royce menggunakan pounds.
Dibutuhkan jalan keluar untuk jangka panjang pada pasar mata uang, untuk melindungi terhadap risiko kemungkinan penurunan dolar atau mata uang lain. Sejak Brexit, pounds telah mengalami kejatuhan sangat tajam terhadap USD sehingga menyebabkan kerugian besar. Rolls-Royce sendiri telah menujadi sebuah perusahaan terpisah dari pembuat mobil sejak tahun 1971.
"Kita harus memastikan program transformasi bisnis yang luas memberikan manfaat penuh seperti yang diharapkan, tidak hanya dalam hal penghematan biaya tetapi juga perubahan budaya dan perilaku yang diperlukan untuk memastikan transformasi berkelanjutan dan standar yang tinggi dari perilaku bisnis dipelihara. Ini penting jika kita ingin menjadi perusahaan yang lebih terpercaya dan tangguh," kata Kepala Eksekutif Warren East.
Namun setelah dikurangi beberapa pengeluaran, laba yang dikumpulkan perusahaan dinilai lebih baik daripada yang diperkirakan oleh pengamat sebelumnya. Seperti dilansir BBC, Rabu (15/2/2017) Rolls-Royce sepakat untuk membayar 671 juta pounds untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi dengan pemerintah Inggris dan Amerika Serikat.
Akibatnya kasus tersebut, kabarnya pihak perusahaan kehilangan kontrak sebesar 4,4 miliar pounds. Seperti halnya banyak bisa secara keseluruhan di internasional, Rolls-Royce biasanya akan melakukan perlindungan di tengah fluktuasi pasar mata uang. Kontrak industri pesawat dalam lingkup internasional dilakukan dengan dolar Amerika Serikat, sedangkan sebagai sebuah perusahaan Inggris biaya Rolls-Royce menggunakan pounds.
Dibutuhkan jalan keluar untuk jangka panjang pada pasar mata uang, untuk melindungi terhadap risiko kemungkinan penurunan dolar atau mata uang lain. Sejak Brexit, pounds telah mengalami kejatuhan sangat tajam terhadap USD sehingga menyebabkan kerugian besar. Rolls-Royce sendiri telah menujadi sebuah perusahaan terpisah dari pembuat mobil sejak tahun 1971.
"Kita harus memastikan program transformasi bisnis yang luas memberikan manfaat penuh seperti yang diharapkan, tidak hanya dalam hal penghematan biaya tetapi juga perubahan budaya dan perilaku yang diperlukan untuk memastikan transformasi berkelanjutan dan standar yang tinggi dari perilaku bisnis dipelihara. Ini penting jika kita ingin menjadi perusahaan yang lebih terpercaya dan tangguh," kata Kepala Eksekutif Warren East.
(akr)