Inflasi Daerah Masih Dipicu Lonjakan Harga Pangan

Kamis, 23 Februari 2017 - 23:04 WIB
Inflasi Daerah Masih...
Inflasi Daerah Masih Dipicu Lonjakan Harga Pangan
A A A
MUARADUA - Harga sejumlah kebutuhan pokok, tercatat masih menjadi penyebab utama inflasi di beberapa daerah, seperti pada Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan), Sumatera Selatan‎. Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten OKU Selatan Darmawan mengatakan, ‎penyebab utama inflasi disebabkan tingginya harga kebutuhan seperti, Cabai, Bawang, Daging Sapi, Ayam, Telur dan Ikan di pasaran.

"Untuk bawang merah dan putih menjadi penyebab utama terjadi inflasi karena OKU Selatan masih mengalami ketergantunga terhadap daerah lain. Karena kebutuhan bawang sengaja dipasok dari Brebes," katanya dalam Rapat Penanggulangan Inflasi Daerah di Kantor Pemkab, Kamis (23/2/2017).

Menurutnya, inflasi sendiri disebabkan sejumlah faktor mulai dari tingginya harga barang pokok, biaya jasa, dan keberadaan stok barang ‎di pasaran. ‎Berdasarkan pantauan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) di pasar tradisional, seperti halnya di daerah lain penyebab inflasi adalah harga cabai.

"Berdasarkan pantauan Tim TPID di lapangan harga cabai rawit sendiri berkisar Rp50.000 per kg dan cabai keriting Rp70.000/Kg. ‎Dan harga ini masih menjadi penyebab terjadinya inflasi di daerah," tambahnya.

Dia menambahkan pemerintah daerah sendiri berupaya untuk mendorong penekan terjadi inflasi daerah, provinsi dan nasional dengan merekomendasikan kepada Dinas Pertanian dan ‎Bagian Perdagangan mengambil langkah peningkatan luas tanam cabai dan memantau harga kebutuhan pokok dipasaran.

Sementara, Perwakilan BI Unit Perwakilan Sumsel Sunarso mengatakan, penyebab terjadi inflasi di daerah sendiri disebabkan beberapa faktor mulai tingkat produksi, pasokan dan pasar bermasalah. "Untuk kondisi pasar yang menyebabkan tingginya harga kebutuhan pokok menyebabkan inflasi, kita menduga campur tangan oknum sengaja mengatur tingginya harga kebutuhan dipasaran," kata dia.

Diterangkan olehnya secara keseluruhan kebutuhan pangan setiap tahun mengalami surplus. Namun, karena disebabkan penyebaran setiap bulannya tidak merata mengakibatkan terjadi lonjakan harga sehingga mendorong terjadinya inflasi di daerah. "Penyediaan gudang bagi kebutuhan pangan akan menjadi cara menekan angka inflasi. Agar semua kebutuhan masyarakat selalu terpenuhi," jelasnya.

Sedangkan, untuk mensiasati akan ketergantungan masyarakat di berbagai wilayah terhadap Cabai dan Bawang memang harus dirubah pola penggunanya, misalnya menyarankan masyarakat menggunakan produk-produk cabai kering.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7071 seconds (0.1#10.140)