Berapa Biaya Perawatan Rumput GBK?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi sorotan menjelang laga Timnas Indonesia versus Jepang dan Arab Saudi, dalam lanjutan pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Lantas berapakah biaya perawatan rumput GBK?.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengecek langsung kondisi rumput SUGBK pada awal November lalu, saat meninjau kesiapan lapangan.
Pada momen itu Erick, bersama dengan Yunus, dan Rakhmadi sesekali menyentuh rumput lapangan SUGBK . Mereka juga sesekali bercakap-cakap. Disinyalir, pembicaraan itu mengenai kondisi lapangan.
“Saya didamping Pak Sekjen PSSI, Pak Dirut PPKGBK di sini. Alhamdulillah kondisi rumput itu saya rasa terbaik yang pernah saya rasakan. Tinggal menjaga konsistensinya tidak mudah. Tapi saya yakin Pak Dirut, pihak GBK sangat serius. Dan kami dari PSSI sangat mengapresiasi,” kata Erick Thohir kepada wartawan saat di SUGBK, Jakarta.
SINDOnews juga sempat meninjau dari dekat kondisi rumput lapangan. Tekstur rumput sudah terasa layak untuk menggelar pertandingan, hampir keseluruhan bagian rumput juga sudah berwarna hijau sempurna.
“Memang benar bahwa rumput di Stadion Utama GBK masih dalam tahap maturasi setelah pemasangan rumput. Sebagai pengelola GBK, kami telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan rumput tumbuh kuat dan dalam kondisi terbaik.” tutur Adi.
Upaya peningkatan intensitas pekerjaan revitalisasi lapangan/FOP di SUGBK pada tahap perawatan yang berfokus pada percepatan adaptasi dan perataan permukaan rumput dilakukan oleh pengelola SUGBK sebagai pendekatan yang diambil untuk mewujudkan kondisi lapangan yang prima.
Tim revitalisasi rumput GBK sejatinya melakukan pemindahan rumput dari area nursery yang sudah berusia lebih dari satu tahun dan menggelarnya ke area lapangan/FOP SUGBK.
Pengelola SUGBK mengupayakan tiga tahap perawatan yakni pemberian asupan terbaik bagi rumput melalui pemupukan intensif, proses rolling, verticut, dan top dressing agar mencapai kerataan yang optimal, serta pengecekan dan uji fungsi teknis secara berkala.
Bersamaan dengan hal tersebut pada setiap perkembangan dan hasil pekerjaan revitalisasi lapangan SUGBK yang dilakukan, Pengelola GBK juga turut melibatkan koordinasi dan sinergi antar lima unsur yakni instansi pemerintah (Kementerian Sekretaris Negara RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI), para konsultan/ahli yang telah berpengalaman dalam menangani pengelolaan stadion multifungsi berstandar internasional, pengurus cabang olahraga sepak bola Indonesia (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia/Football Association of Indonesia/PSSI), media massa hingga masyarakat.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengecek langsung kondisi rumput SUGBK pada awal November lalu, saat meninjau kesiapan lapangan.
Pada momen itu Erick, bersama dengan Yunus, dan Rakhmadi sesekali menyentuh rumput lapangan SUGBK . Mereka juga sesekali bercakap-cakap. Disinyalir, pembicaraan itu mengenai kondisi lapangan.
“Saya didamping Pak Sekjen PSSI, Pak Dirut PPKGBK di sini. Alhamdulillah kondisi rumput itu saya rasa terbaik yang pernah saya rasakan. Tinggal menjaga konsistensinya tidak mudah. Tapi saya yakin Pak Dirut, pihak GBK sangat serius. Dan kami dari PSSI sangat mengapresiasi,” kata Erick Thohir kepada wartawan saat di SUGBK, Jakarta.
SINDOnews juga sempat meninjau dari dekat kondisi rumput lapangan. Tekstur rumput sudah terasa layak untuk menggelar pertandingan, hampir keseluruhan bagian rumput juga sudah berwarna hijau sempurna.
Revitalisasi Lapangan
Rangkaian pekerjaan perawatan rumput lapangan/field of play (FOP) Stadion Utama GBK secara intensif demi mencapai kondisi optimal sudah dimulai pada Juli 2024. Pada Agustus lalu, Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi A. Kusumo menyatakan, pemeliharaan lapangan SUGBK memasuki tahap maturasi rumput setelah proses penggelaran rumput jenis Zoysia Matrella.“Memang benar bahwa rumput di Stadion Utama GBK masih dalam tahap maturasi setelah pemasangan rumput. Sebagai pengelola GBK, kami telah melakukan upaya maksimal untuk memastikan rumput tumbuh kuat dan dalam kondisi terbaik.” tutur Adi.
Upaya peningkatan intensitas pekerjaan revitalisasi lapangan/FOP di SUGBK pada tahap perawatan yang berfokus pada percepatan adaptasi dan perataan permukaan rumput dilakukan oleh pengelola SUGBK sebagai pendekatan yang diambil untuk mewujudkan kondisi lapangan yang prima.
Tim revitalisasi rumput GBK sejatinya melakukan pemindahan rumput dari area nursery yang sudah berusia lebih dari satu tahun dan menggelarnya ke area lapangan/FOP SUGBK.
Pengelola SUGBK mengupayakan tiga tahap perawatan yakni pemberian asupan terbaik bagi rumput melalui pemupukan intensif, proses rolling, verticut, dan top dressing agar mencapai kerataan yang optimal, serta pengecekan dan uji fungsi teknis secara berkala.
Bersamaan dengan hal tersebut pada setiap perkembangan dan hasil pekerjaan revitalisasi lapangan SUGBK yang dilakukan, Pengelola GBK juga turut melibatkan koordinasi dan sinergi antar lima unsur yakni instansi pemerintah (Kementerian Sekretaris Negara RI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI), para konsultan/ahli yang telah berpengalaman dalam menangani pengelolaan stadion multifungsi berstandar internasional, pengurus cabang olahraga sepak bola Indonesia (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia/Football Association of Indonesia/PSSI), media massa hingga masyarakat.