Rupiah Ditutup Tak Berdaya Saat USD Pulih
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan awal pekan, Senin (27/2/2017) ditutup tak berdaya dibandingkan sesi sebelumnya. Pelemahan mata uang Garuda terjadi saat USD mulai pulih dari posisi terendah dua setengah pekan.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance ditutup pada level Rp13.336/USD atau tidak lebih baik dari posisi sebelumnya Rp13.296/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran level Rp13.327-Rp13.356/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah berakhir pada posisi Rp13.341/USD dengan pergerakan harian Rp13.335-Rp13.352/USD. Posisi rupiah menunjukan penyusutan dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di level Rp13.331/USD.
Posisi rupiah juga terlihat tidak berdaya pada data SINDOnews bersumber dari Limas yang menunjukkan rupiah bertahan di level Rp13.335/USD. Rupiah masih tertekan dibandingkan sebelumnya pada level Rp13.340/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.339/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.336/USD.
Seperti dilansir Reuters hari ini, USD kembali pulih setelah sebelumnya sempat melemah ke posisi terendah dalam dua pekan melawan yen pada perdagangan Asia. Meski begitu investor diyakini masih menanti rincian kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang reformasi pajak.
"Pasar masih menunggu rincian lebih lanjut rencana stimulus ekonomi Presiden Trump, termasuk pelonggaran pajak, reformasi pajak yang komprehensif dan investasi infrastruktur yang lebih tinggi. Jika dia gagal memberikan rincian dan keyakinan, hal ini akan mendorong ke posisi lebih rendah," ucap Analis Mata Uang MUFG Lee Hardman, di London.
Setelah bangkit dari posisi terendah 111.92 terhadap yen di awal perdagangan Asia, USD kali ini naik sebesar 0,3% pada level 112.29 melawan yen. Terhadap beberapa mata uang utama, USD cenderung mendatar di level 101.15.
Sedangkan euro naik tipis 0,1% pada awal pekan hingga level 1.0575 terhadap USD, menjelang pemilu Prancis. Di sisi lain poundsterling tergelincir ke posisi terendah dalam sepekan terhadap USD ke level 1.2384 dipicu sikap politik Skotlandia.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance ditutup pada level Rp13.336/USD atau tidak lebih baik dari posisi sebelumnya Rp13.296/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran level Rp13.327-Rp13.356/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah berakhir pada posisi Rp13.341/USD dengan pergerakan harian Rp13.335-Rp13.352/USD. Posisi rupiah menunjukan penyusutan dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di level Rp13.331/USD.
Posisi rupiah juga terlihat tidak berdaya pada data SINDOnews bersumber dari Limas yang menunjukkan rupiah bertahan di level Rp13.335/USD. Rupiah masih tertekan dibandingkan sebelumnya pada level Rp13.340/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.339/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.336/USD.
Seperti dilansir Reuters hari ini, USD kembali pulih setelah sebelumnya sempat melemah ke posisi terendah dalam dua pekan melawan yen pada perdagangan Asia. Meski begitu investor diyakini masih menanti rincian kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang reformasi pajak.
"Pasar masih menunggu rincian lebih lanjut rencana stimulus ekonomi Presiden Trump, termasuk pelonggaran pajak, reformasi pajak yang komprehensif dan investasi infrastruktur yang lebih tinggi. Jika dia gagal memberikan rincian dan keyakinan, hal ini akan mendorong ke posisi lebih rendah," ucap Analis Mata Uang MUFG Lee Hardman, di London.
Setelah bangkit dari posisi terendah 111.92 terhadap yen di awal perdagangan Asia, USD kali ini naik sebesar 0,3% pada level 112.29 melawan yen. Terhadap beberapa mata uang utama, USD cenderung mendatar di level 101.15.
Sedangkan euro naik tipis 0,1% pada awal pekan hingga level 1.0575 terhadap USD, menjelang pemilu Prancis. Di sisi lain poundsterling tergelincir ke posisi terendah dalam sepekan terhadap USD ke level 1.2384 dipicu sikap politik Skotlandia.
(akr)