Investasi Raja Salman di RI Diharapkan Lampaui Malaysia

Rabu, 01 Maret 2017 - 13:52 WIB
Investasi Raja Salman...
Investasi Raja Salman di RI Diharapkan Lampaui Malaysia
A A A
JAKARTA - Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian berharap investasi yang dibawa Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia, bisa melampaui investasi yang dibawa Raja asal Arab Saudi tersebut ke Malaysia. Di Negeri Jiran, kedatangan Raja Salman telah membawa investasi sebesar USD7 miliar.

Menko bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini, investasi Raja Salman di Indonesia bisa melampaui Malaysia. "Mestinya (investasi Raja Salman di Indonesia) bisa lebih dari itu (Malaysia)," katanya di Gedung Kemenko, Jakarta, Rabu (1/3/2017).

(Baca Juga: Jokowi Instruksikan Para Menteri Manfaatkan Kedatangan Raja Salman
Mantan Dirjen Pajak ini mengemukakan, hubungan bilateral di sektor ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi akan menjadi salah satu topik yang akan dibincangkan dengan Raja Salman. Khususnya, terkait investasi dan perdagangan.

Sayangnya, Darmin masih enggan membocorkan potensi investasi dari Arab Saudi dengan kedatangan Raja Salman tersebut. "Ya kita baru membicarakan. Hubungan ekonomi. Kalau besarnya ya nanti dulu lah, kita harus ketemu dulu," tandasnya.

Sementara itu sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikkan kepada seluruh menteri Kabinet Kerja untuk memanfaatkan kedatangan Raja Salman guna menarik investasi sebanyak-banyaknya sepanjang kunjungan sang raja mulai 1 Maret hingga 9 Maret 2017

"Presiden dan seluruh menteri sudah lakukan koordinasi untuk memanfaatkan (kedatangan Raja Salman)," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, kemarin.

Sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan kunjungan Raja Arab Saudi tersebut diharapkan membawa investasi sebesar USD25 miliar atau setara dengan Rp332,55 triliun ke Indonesia. “Tadi bapak presiden mengharapkan bahwa investasi Arab Saudi ini secara keseluruhan diharapkan bisa sampai dengan USD25 miliar dollar AS,” ujar Pramono dalam laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0859 seconds (0.1#10.140)