Ridwan Kamil Bertemu Dubes Inggris, Ini Kerja Sama yang Disepakati

Rabu, 01 Maret 2017 - 17:49 WIB
Ridwan Kamil Bertemu Dubes Inggris, Ini Kerja Sama yang Disepakati
Ridwan Kamil Bertemu Dubes Inggris, Ini Kerja Sama yang Disepakati
A A A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menggelar pertemuan dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik di Bandung, Rabu (1/3/2017). Ada dua hal utama yang disepakati dalam pertemuan itu.

"Hari ini kami berbincang tentang kerja sama, khususnya di bidang industri kreatif dan juga PPP (public private partnership) untuk membangun infrastruktur baru di Bandung," ujar Moazzam.

"Di bidang industri kreatif, kami memutuskan akan membuat kemitraan persahabatan, khususnya antara Bandung dan Skotlandia. Skotlandia mampu dalam industri kreatif dan ada beberapa kota (di Skotlandia) yang sudah terlibat dalam program UNESCO," sambungnya.

Moazzam mengatakan, sekira tiga pekan lalu ia pergi ke Skotlandia. Di sana, ia bertemu para orang penting dalam bidang industri kreatif.

"Para pemimpin industri kreatif di sana sangat tertarik untuk membuat kerja sama dengan Bandung. Hari ini, Kang Emil dan saya menyetujui akan fokus pada kemitraan dengan Skotlandia," ungkapnya.

Namun belum dirinci lebih jelas kerja sama apa saja yang akan dilakukan di bidang industri kreatif tersebut. Meski begitu, salah satunya akan ada pendanaan dari Skotlandia dalam proyek kerja sama tersebut.

Sementara itu, Emil mengatakan tahun ini akan meresmikan Bandung Creative Hall. Di sela peresmian itu, menurutnya akan ada penandatanganan MoU antara Pemkot Bandung dan pihak Skotlandia agar kerja sama yang ada benar-benar bisa direalisasikan.

"Kemudian ada 10 program ekonomi kreatif, semuanya akan kita coba," ucapnya.

Emil mengatakan, untuk PPP, disepakati juga kerja sama dimana Inggris akan membangun beberapa infrastruktur di Bandung.

Selain kerja sama di bidang industri kreatif dan PPP, ada juga kerja sama untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi warga Bandung. Salah satunya, setiap Kamis nantinya akan ada radio yang secara khusus siaran menggunakan bahasa Inggris.

Kurikulum bahasa Inggris di sekolah-sekolah di Bandung juga akan ditingkatkan levelnya menjadi standar internasional. "Kurikulum yang sekarang oke, tapi kita mau minta tolong di-review apakah sudah memenuhi standar internasional supaya generasi muda kita bisa lebih canggih," paparnya.

Emil juga mengusulkan agar para ulama dilatih berbahasa Inggris. Sehingga kelak mereka akan bisa dikirim ke berbagai forum internasional.

"Saya mengusulkan ada pelatihan bahasa Inggris untuk para ulama supaya kalau ulamanya jago tentang Islam tapi juga bahasa Inggrisnya lancar, bisa kita kirim sebagai duta untuk dialog antara Islam dengan Barat, saya kira itu sangat penting," pungkas Emil.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6340 seconds (0.1#10.140)