Investasi Triliunan di RI, Arab Saudi Dinilai Tak Lagi Amerika Sentris
A
A
A
JAKARTA - Kerja sama yang diteken pemerintah Indonesia dan Arab Saudi dalam kunjungan kenegaraan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud, disambut positif oleh Anggota Komisi XI Said Abdullah. Menurutnya 11 kerja sama di berbagai bidang, saat salah satunya ekonomi menunjukkan bahwa arah kebijakan negara kaya minyak di Timur Tengah itu tak lagi condong ke Amerika.
"Selama ini investasi Arab condong ke Amerika. Kini dia mulai beralih ke Asia Timur," kata Said kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Dikabarkan sebelumnya, nilai investasi yang bakal ditanam Arab Saudi di Indonesia sebesar Rp300 triliun. Said mengatakan, investasi besar tersebut mencerminkan bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik bagi para investor.
Dia berharap, ke depan, investasi Arab Saudi bisa menarik investasi-investasi lain dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. "Harapannya ke depan negara-negara di Timur Tengah selain Arab Saudi bisa berinvestasi di Indonesia," ucap Wakil Ketua Banggar DPR ini.
Sementara sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Raja Salman akan mengucurkan investasi ke Indonesia, salah satunya sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp13,3 triliun (kurs Rp13.300/USD) sesuai penandatanganan 11 Memorandum of Understanding (Mou) yang diteken di Istana Bogor, Rabu lalu.
"Jadi, bisa saja digunakan untuk project financial yang kita combain dengan financing yang lain tapi itu (infrastruktur) yang USD750 juta," ujarnya di Jakarta, kemarin
Sri Mulyani merasa Arab Fund yang beroperasi di berbagai negara, biasanya akan melakukan investasi di bidang infrastruktur atau berbagai proyek. Langkah tersebut dinilainya lumrah dilakukan suatu negara. "USD750 juta adalah untuk financing program development. Sebetulnya rambunya masih sangat umum, belum diturunkan dalam kesepakatan yang detil," kata dia.
"Selama ini investasi Arab condong ke Amerika. Kini dia mulai beralih ke Asia Timur," kata Said kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Dikabarkan sebelumnya, nilai investasi yang bakal ditanam Arab Saudi di Indonesia sebesar Rp300 triliun. Said mengatakan, investasi besar tersebut mencerminkan bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik bagi para investor.
Dia berharap, ke depan, investasi Arab Saudi bisa menarik investasi-investasi lain dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. "Harapannya ke depan negara-negara di Timur Tengah selain Arab Saudi bisa berinvestasi di Indonesia," ucap Wakil Ketua Banggar DPR ini.
Sementara sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan Raja Salman akan mengucurkan investasi ke Indonesia, salah satunya sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp13,3 triliun (kurs Rp13.300/USD) sesuai penandatanganan 11 Memorandum of Understanding (Mou) yang diteken di Istana Bogor, Rabu lalu.
"Jadi, bisa saja digunakan untuk project financial yang kita combain dengan financing yang lain tapi itu (infrastruktur) yang USD750 juta," ujarnya di Jakarta, kemarin
Sri Mulyani merasa Arab Fund yang beroperasi di berbagai negara, biasanya akan melakukan investasi di bidang infrastruktur atau berbagai proyek. Langkah tersebut dinilainya lumrah dilakukan suatu negara. "USD750 juta adalah untuk financing program development. Sebetulnya rambunya masih sangat umum, belum diturunkan dalam kesepakatan yang detil," kata dia.
(akr)