Pejabat Energi Saudi Bertemu Perusahaan Minyak AS, Harga Minyak Meningkat
Pejabat Energi Saudi Bertemu Perusahaan Minyak AS, Harga Minyak Meningkat
A
A
A
HOUSTON - Harga minyak dunia kembali naik pada perdagangan Jumat (10/3/2017), setelah sempat jatuh pada pekan ini, tertekan oleh kekhawatiran banjirnya pasokan global dan peningkatan produksi oleh Amerika Serikat.
Melansir dari Reuters, Jumat (10/3), harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 40 sen ke USD49,68 per barel pada 01:51 GMT. Namun posisi tersebut merupakan angka jelek, karena harga minyak kembali di bawah USD50 per barel untuk pertama kalinya sejak medio Desember 2016. Padahal OPEC dan produsen lainnya sudah sepakat memotong produksi.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent International naik 35 sen menjadi USD52,54 per barel, setelah merosot 5% sehari sebelumnya. Dan itu juga penurunan persentase terbesar sejak tahun lalu.
Harga minyak yang kembali di bawah USD50-USD55 per barel, karena pasar tertarik pada perusahaan AS yang mengebor lebih banyak sumur minyak agar pasokan tetap tinggi. Data menunjukkan stok minyak mentah Amerika--konsumen minyak terbesar dunia--membengkak 8,2 juta barel per hari pada pekan lalu menembus rekor 528.400.000 barel.
Namun ANZ Bank memperkirakan pasokan minyak AS akan berkurang seiring pemeliharaan perawatan kilang yang akan selesai. “Dengan masa pemeliharaan musiman untuk kilang akan berakhir, maka harga akan meningkat secara substansial di bulan Maret dan April. Dan persediaan mulai turun,” catat mereka.
Mengantisipasi itu, beberapa perusahaan minyak AS dikabarkan akan melakukan pengeboran lanjutan dengan memperluas produksi ke North Dakota, Oklahoma, dan daerah minyak shale AS lainnya. Adapun Permian, ladang minyak terbesar di Amerika mulai terjadi lonjakan produksi.
Naiknya harga minyak pada Jumat ini, tidak lepas dari rencana pertemuan pejabat senior di bidang energi Arab Saudi dengan perusahaan-perusahaan minyak AS. Pertemuan kedua kelompok pada pekan ini dijadwalkan berlangsung tertutup.
Menteri Energi Arab Saudi dan para eksekutf senior perminyakan akan bertemu di CERAWeek di Houston, dimana pertemuan ini merupakan kumpul-kumpul terbesar dalam industri minyak.
Melansir dari Reuters, Jumat (10/3), harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 40 sen ke USD49,68 per barel pada 01:51 GMT. Namun posisi tersebut merupakan angka jelek, karena harga minyak kembali di bawah USD50 per barel untuk pertama kalinya sejak medio Desember 2016. Padahal OPEC dan produsen lainnya sudah sepakat memotong produksi.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent International naik 35 sen menjadi USD52,54 per barel, setelah merosot 5% sehari sebelumnya. Dan itu juga penurunan persentase terbesar sejak tahun lalu.
Harga minyak yang kembali di bawah USD50-USD55 per barel, karena pasar tertarik pada perusahaan AS yang mengebor lebih banyak sumur minyak agar pasokan tetap tinggi. Data menunjukkan stok minyak mentah Amerika--konsumen minyak terbesar dunia--membengkak 8,2 juta barel per hari pada pekan lalu menembus rekor 528.400.000 barel.
Namun ANZ Bank memperkirakan pasokan minyak AS akan berkurang seiring pemeliharaan perawatan kilang yang akan selesai. “Dengan masa pemeliharaan musiman untuk kilang akan berakhir, maka harga akan meningkat secara substansial di bulan Maret dan April. Dan persediaan mulai turun,” catat mereka.
Mengantisipasi itu, beberapa perusahaan minyak AS dikabarkan akan melakukan pengeboran lanjutan dengan memperluas produksi ke North Dakota, Oklahoma, dan daerah minyak shale AS lainnya. Adapun Permian, ladang minyak terbesar di Amerika mulai terjadi lonjakan produksi.
Naiknya harga minyak pada Jumat ini, tidak lepas dari rencana pertemuan pejabat senior di bidang energi Arab Saudi dengan perusahaan-perusahaan minyak AS. Pertemuan kedua kelompok pada pekan ini dijadwalkan berlangsung tertutup.
Menteri Energi Arab Saudi dan para eksekutf senior perminyakan akan bertemu di CERAWeek di Houston, dimana pertemuan ini merupakan kumpul-kumpul terbesar dalam industri minyak.
(ven)
Explore More