Rupiah Stabil, Penguatan IHSG Siang Ini Menipis
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada siang hari ini stabil dari pembukaan tadi pagi meski tercatat sedikit menguat. Kondisi ini di tengah mulai menipisnya kekuatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, siang ini rupiah berada pada level Rp13.367/USD atau stabil di level Rp13.370/USD. Siang ini data Bloomberg mencatat rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.355-Rp13.379/USD.
Sementara pada Yahoo Finance menunjukkan, rupiah sesi I terus bergerak ke level Rp13.365/USD. Kondisi ini membaiuk meski tidak terlalu tinggi dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.370/USD, dengan kisaran Rp13.350-Rp13.375/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.375/USD. Posisi ini melemah dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.360/USD.
Data SINDOnews bersumber pada Limas menunjukkan rupiah tertahan di level Rp13.63/USD atau masih lebih baik dari posisi sebelumnya di level Rp313.375/USD.
Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I hari masih bertahan di zona hijau meski kekuatannya menipis atau hanya menguat 0,82 poin setara 0,02% ke 5.432,40. Pada pagi tadi bursa Tanah Air dibuka menguat 3,11 poin atau 0,06% ke level 5.434,69 dan kemarin ditutup naik ke level 5.431,58 atau 22,21 poin setara dengan 0,41%.
Sektor saham dalam negeri mayoritas melemah dengan sektor perkebunan melemah terdalam sebesar 0,65% dan sektor perkebunan yang melemh 0,51%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia siang ini tercatat sebesar Rp2,67 triliun dengan 6,82 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing sebesar Rp132,96 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp841,74 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp974,71 triliun. Tercatat 136 saham menguat, 152 melemah dan 118 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), PT Ekadharma International Tbk (EKAD), dan PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI). Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), dan PT Bank Pembangunan daeha Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
Berdasarkan data Bloomberg, siang ini rupiah berada pada level Rp13.367/USD atau stabil di level Rp13.370/USD. Siang ini data Bloomberg mencatat rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.355-Rp13.379/USD.
Sementara pada Yahoo Finance menunjukkan, rupiah sesi I terus bergerak ke level Rp13.365/USD. Kondisi ini membaiuk meski tidak terlalu tinggi dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.370/USD, dengan kisaran Rp13.350-Rp13.375/USD.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada level Rp13.375/USD. Posisi ini melemah dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.360/USD.
Data SINDOnews bersumber pada Limas menunjukkan rupiah tertahan di level Rp13.63/USD atau masih lebih baik dari posisi sebelumnya di level Rp313.375/USD.
Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I hari masih bertahan di zona hijau meski kekuatannya menipis atau hanya menguat 0,82 poin setara 0,02% ke 5.432,40. Pada pagi tadi bursa Tanah Air dibuka menguat 3,11 poin atau 0,06% ke level 5.434,69 dan kemarin ditutup naik ke level 5.431,58 atau 22,21 poin setara dengan 0,41%.
Sektor saham dalam negeri mayoritas melemah dengan sektor perkebunan melemah terdalam sebesar 0,65% dan sektor perkebunan yang melemh 0,51%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia siang ini tercatat sebesar Rp2,67 triliun dengan 6,82 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing sebesar Rp132,96 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp841,74 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp974,71 triliun. Tercatat 136 saham menguat, 152 melemah dan 118 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), PT Ekadharma International Tbk (EKAD), dan PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI). Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), dan PT Bank Pembangunan daeha Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
(izz)