Impor Jateng di Februari Melonjak 39,63%

Rabu, 15 Maret 2017 - 22:02 WIB
Impor Jateng di Februari...
Impor Jateng di Februari Melonjak 39,63%
A A A
SEMARANG - Nilai impor Jawa Tengah (Jateng) sepanjang Februari 2017 mengalami lonjakan hingga 39,63%, dibandingkan bulan sebelumnya. Tingginya nilai impor komoditas minyak dan gas bumi (migas) menjadi salah satu pemicu peningkatan nilai impor tersebut.

"Nilai impor Jateng bulan Februari 2017 mencapai USD956,66 juta, dibandingkan nilai impor Januari 2017 sebesar USD685,13 juta," ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Sri Herawati, Rabu (15/3/2017).

Sementara impor komoditas migas Jateng mencapai USD551,28 juta mengalami kenaikan sebesar 254,55% dibandingkan impor migas Januari 2017 yaitu USD155,49 juta. Impor komoditas non migas mencapai angka USD405,39 juta atau turun 23,46% dibandingkan impor non migas Januari 2017 sebesar USD529,65 juta.

Dia menambahkan, neraca perdagangan komoditas non migas bulan Februari 2017 surplus USD23 juta dengan total ekspor non migas sebesar USD428,38 juta, sedangkan impor non migas sebesar USD405,39 juta. Pada neraca perdagangan kumulatif Januari- Februari 2017 untuk komoditas non migas Jateng defisit sebesar USD49,53 juta dengan total ekspor non migas sebesar USD885,50 juta, di sisi lain impor non migas sebesar USD 935,03 juta.

"Khusus impor komoditas migas terjadi kenaikan baik volume dan harga. Negara impor paling utama adalah Tiongkok disusul Arab Saudi dan Malaysia," katanya.

Lebih lanjut dia menerangkan, komoditas yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap impor Jateng adalah produk mineral, tekstil dan barang tekstil serta mesin serta pesawat mekanik. Di samping itu, nilai ekspor Jateng bulan Februari 2017 mencapai USD447,47 juta atau mengalami penurunan sebesar 5,83% dibandingkan ekspor Januari 2017 senilai USD475,16 juta.

"Komoditas masih berupa tekstil dan barang tekstil, kayu dan barang dari kayu serta bermacam hasil pabrik," katanya.

Menurut dia nilai ekspor di awal tahun memang masih kurang. Komoditas tekstil& barang tekstil memberi andil sebesar 41,12%, kayu serta barang dari kayu 17.21% dan bermacam barang hasil pabrik memberi kontribusi 12,3%. "Nilai ketiga kelompik komoditas masing- masing sebesar USD181,86 juta, USD77,87 juta dan USD56,09 juta," katanya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Margo Yuwono mengatakan, negara pangsa pasar utama ekpor propinsi ini neliputi Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok. Sedangkan, ekpor Jateng ke kawasan ASEAN selama Januari- Februari 2017 mencapai USD79,30 juta atau berkontribusi sebesar 8,60% terhadap total ekspor Jateng.

"Ekspor ke kawasan Uni Eropa tercatat sebesar USD156,18 juta atau berkontribusi sebesar 16,93% dan ekspor ke kawasan negara utama lainnya tercatat sebesar USD 569,27 juta," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6995 seconds (0.1#10.140)