Ketimpangan Lampu Kuning, Jokowi Siapkan Program Pemerataan
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat segera meluncurkan program baru untuk mengatasi kesenjangan dan ketimpangan di Indonesia. Program tersebut yakni kebijakan pemerataan ekonomi berkeadilan.
Dia mengungkapkan, pada tahun lalu indeks gini rasio di Indonesia sebesar 0,397. Meskipun sudah sedikit menurun dibandint 2015 yang mencapai 0,41, namun Jokowi masih menganggap angka tersebut belum cukup aman.
"Gini rasio kita yang pada posisi sebelumnya 0,41, tetapi Alhamdulillah 2016 sudah turun jadi 0,397. Ini patut disyukuri, tapi angka itu sudah lampu kuning menuju lampu merah tingkat kesenjangan kita," katanya dalam acara Rakernas Hipmi di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Senin (27/3/2017).
Menurutnya, indeks gini rasio Indonesia memang lebih baik dibanding negara-negara seperti Indonesia, China, Filipina, ataupun Malaysia. Namun, Jokowi beranggapan kesenjangan masih cukup lebar dan perlu diselesaikan.
Atas dasar itu, mantan Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan tersebut. Program yang berkaitan dengan redistribusi aset dan reformasi agraria tersebut saat ini masih dalam proses pematangan.
"Tapi belum dikeluarkan, masih dimatangkan. Terutama berkaitan dengan redistribusi aset dan reforma agraria. Sekarang sudah ada, sudah siap 12,7 juta hektare lahan yang akan kita berikan pada rakyat, yang akan kita berikan kepada koperasi, pada pondok pesantren, masyarakat adat, yang arahnya adalah pemerataan," tutur dia.
Dia mengungkapkan, pada tahun lalu indeks gini rasio di Indonesia sebesar 0,397. Meskipun sudah sedikit menurun dibandint 2015 yang mencapai 0,41, namun Jokowi masih menganggap angka tersebut belum cukup aman.
"Gini rasio kita yang pada posisi sebelumnya 0,41, tetapi Alhamdulillah 2016 sudah turun jadi 0,397. Ini patut disyukuri, tapi angka itu sudah lampu kuning menuju lampu merah tingkat kesenjangan kita," katanya dalam acara Rakernas Hipmi di Hotel The Ritz Carlton, Jakarta, Senin (27/3/2017).
Menurutnya, indeks gini rasio Indonesia memang lebih baik dibanding negara-negara seperti Indonesia, China, Filipina, ataupun Malaysia. Namun, Jokowi beranggapan kesenjangan masih cukup lebar dan perlu diselesaikan.
Atas dasar itu, mantan Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan tersebut. Program yang berkaitan dengan redistribusi aset dan reformasi agraria tersebut saat ini masih dalam proses pematangan.
"Tapi belum dikeluarkan, masih dimatangkan. Terutama berkaitan dengan redistribusi aset dan reforma agraria. Sekarang sudah ada, sudah siap 12,7 juta hektare lahan yang akan kita berikan pada rakyat, yang akan kita berikan kepada koperasi, pada pondok pesantren, masyarakat adat, yang arahnya adalah pemerataan," tutur dia.
(izz)