Indonesia Berpotensi Rebut Pasar Kuliner di AS
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah pengamat pasar produk perikanan Amerika Serikat (AS) sepakat, salah satu yang paling digemari di restoran seafood AS saat ini adalah tiram segar.
Saat ini, cita rasa seafood Hawaii dan Jepang sedang digemari di AS. Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi di bidang perikanan cukup besar berpeluang merebut pasar kuliner di AS.
"Potensi produk Perikanan Indonesia cukup besar. Kekayaan ragam kuliner seafood Indonesia sangat berpotensi dijadikan produk makanan olahan," ujar Atase Perdagangan Washington D.C Reza Pahlevi dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (28/3/2017).
Peran pelaku industri kuliner AS sangat tinggi dalam memengaruhi tren dan arah permintaan pasar AS. Sejumlah chef ternama di AS dan Kanada yang menjadi narasumber dalam sesi presentasi di Seafood Expo North America (SENA) 2017 menyatakan, dalam jasa kuliner, mereka sangat mementingkan aspek organik, keberlanjutan, dan keterlacakan.
Selain itu, keputusan konsumen AS dalam berbelanja produk perikanan siap saji dipengaruhi oleh bentuk kemasan yang menarik dan inovatif dengan cita rasa unik. Produk perikanan juga semakin digemari masyarakat AS karena dinilai rendah lemak dan tinggi protein.
Di sela-sela pameran SENA yang digelar di Boston, Massachusetts, AS, digelar dialog Indonesian Fisheries Roundtable Meeting mengenai kebijakan serta perkembangan industri perikanan Indonesia kepada berbagai pemangku kepentingan di AS.
Dialog dihadiri para pemasok produk perikanan Indonesia dan buyer. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo menuturkan bahwa laut adalah masa depan Indonesia.
"Masa depan laut kita diupayakan melalui visi yang meliputi dimensi kedaulatan, kemakmuran, dan keberlanjutan," kata dia.
Saat ini, cita rasa seafood Hawaii dan Jepang sedang digemari di AS. Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi di bidang perikanan cukup besar berpeluang merebut pasar kuliner di AS.
"Potensi produk Perikanan Indonesia cukup besar. Kekayaan ragam kuliner seafood Indonesia sangat berpotensi dijadikan produk makanan olahan," ujar Atase Perdagangan Washington D.C Reza Pahlevi dalam rilisnya, Jakarta, Selasa (28/3/2017).
Peran pelaku industri kuliner AS sangat tinggi dalam memengaruhi tren dan arah permintaan pasar AS. Sejumlah chef ternama di AS dan Kanada yang menjadi narasumber dalam sesi presentasi di Seafood Expo North America (SENA) 2017 menyatakan, dalam jasa kuliner, mereka sangat mementingkan aspek organik, keberlanjutan, dan keterlacakan.
Selain itu, keputusan konsumen AS dalam berbelanja produk perikanan siap saji dipengaruhi oleh bentuk kemasan yang menarik dan inovatif dengan cita rasa unik. Produk perikanan juga semakin digemari masyarakat AS karena dinilai rendah lemak dan tinggi protein.
Di sela-sela pameran SENA yang digelar di Boston, Massachusetts, AS, digelar dialog Indonesian Fisheries Roundtable Meeting mengenai kebijakan serta perkembangan industri perikanan Indonesia kepada berbagai pemangku kepentingan di AS.
Dialog dihadiri para pemasok produk perikanan Indonesia dan buyer. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo menuturkan bahwa laut adalah masa depan Indonesia.
"Masa depan laut kita diupayakan melalui visi yang meliputi dimensi kedaulatan, kemakmuran, dan keberlanjutan," kata dia.
(izz)