HT Tanamkan Kewirausahaan Dihadapan 500 Siswa Kosgoro Bogor

Selasa, 28 Maret 2017 - 19:23 WIB
HT Tanamkan Kewirausahaan Dihadapan 500 Siswa Kosgoro Bogor
HT Tanamkan Kewirausahaan Dihadapan 500 Siswa Kosgoro Bogor
A A A
BOGOR - CEO & Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengingatkan tentang pentingnya pembangunan manusia guna mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa dihadapan 500 pelajar SMA-SMK Kosgoro, Kota Bogor, Jawa Barat, dalam acara Sharing Session, bertemakan 'Kewirausahaan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia' Selasa (28/3/2017).

HT begitu biasa disapa Hary Tanoesoedibjo menjelaskan, tentang pentingnya kewirausahaan yang senantiasa dibarengi dengan mengikuti atau menyesuaikan perkembangan teknologi.

"Kalau tidak kita akan ketinggalan. Jadi saya terjun ke dunia politik sebetulnya bukan mencari ketenaran, kalau mencari ketenaran saya itu punya 91 layar. 4 televisi (TV) nasional, 63 tv lokal, 22 channel produksi sendiri, 2 home shopping channel, dengan dura siaran 25 ribu jam. Saya hanya ingin melihat Indonesia maju, lapangan kerja makin banyak," jelasnya.

Ia menambahkan alasan kondisi perekonomian Indonesia bergerak lambat, hingga kondisi gaji pegawai sulit naik, dikarenakan terlalu banyaknya pencari kerja ketimbang lapangan pekerjaannya.

"Jika providernya banyak kemudian job seeker-nya sedikit, dipastikan Indonesia pertumbuhan ekonomi nya naik dan maju. Makanya adik-adik disini, harus jadi orang, jadi entrepreneur atau provider lapangan pekerjaan," kata HT dihadapan ratusan pelajar dan tenaga pengajar SMA-SMK Kosgoro, Jalan Raya Pajajaran, Bogor Utara, Kota Bogor.

Ia mengingatkan Indonesia dibentuk untuk kemakmuran, tapi hingga saat ini rakyatnya belum juga makmur. Maka dari itu, pentingnya membangun sumber daya manusia yang berkualitas untuk mewujudkan kemakmuran.

"Kenapa Indonesia belum makmur, karena kebijakan dibuat hanya untuk kepentingan bisnis akhirnya yang tumbuh hanya orang besar, saja. Itu kita belum siap, kesejahteraannya masih dibawah, pendidikannya masih dibawah. Akhirnya ada kesenjangan sosial, kalau seperti itu mana bisa sejahtera," tegasnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kesejahteraan itu harus didukung oleh pilar ekonomi dengan memperbanyak lapangan pekerjaan atau investasi. Artinya pertumbuhan kelas ekonomi itu harus dipercepat jika indonesia ingin cepat maju.

"Maka dari itu membangun indonesia harus dibangun daerah, kalau membangun daerah, apakah masyarakatnya dulu atau gedung yang dibangun? Ya masyarakatnya dulu, kalau infrastrukturnya terus yang dibangun tapi masyarakatnya tak bisa pakai, ya percuma," ungkapnya.

Pihaknya mengapresiasi di SMA-SMK Kosgoro ini sudah memiliki jurusan atau program studi komputer, digital media dan broadcast. Namun akan lebih baik, ia juga menyampaikan tentang pentingnya mempersiapkan visi dan misi yang tepat dalam berwirausaha entrepreneur. "Karena begini, dalam membangun kerajaan bisnis digiital, harus ada platform, sistem dan konten. Semua media bicara tentang platform," ungkapnya.

Ia mencontohkan, sejumlah peruusahaan terbesar di dunia dengan nilai kekayaannya yang mencapai dua hingga lima kali lipat dari jumlah APBN Indonesia setiap tahunnya. Perusahaan terbesar di dunia dengan nilai kekayaan terbesar saat ini yakni Apple, didirikan tahun 1970.

"Meski pernah terpuruk dan bangkit lagi pada 1995, perusahaan terbesar di dunia ini anehnya tiap bulan pendapatannya naik terus, dengan nilai kekayaanya saat ini mencapai Rp9.500 triliun, bahkan hampir Rp10 ribu triliun. APBN Indonesia saat ini setahun Rp2.300 triliun. Seperempatnya apple. Dulu saingan kita negara lain, tapi sekarang malah perusahaan," paparnya.

Ia menambahkan, perusahaan terbesar kedua di dunia yakni Google dengan nilai kekayaan mencapai Rp7.000 triliun, ketiga adalah Microsoft, (Rp6.700 triliun), ke empat amazon.com (Rp5.400 triliun) dan kelima adalah facebook, (Rp5.000 triliun).

"Kesimpulannya dunia ini bergeraknya ke digital, memilih platformnya jangan tradisionlal terus, karena platform is moving, indonesia mengarah kesana hanya bergeraknya pelan," tuturnya.

Sebelumnya, HT juga sempat melakukan kegiatan serupa di hadapan ratusan pengusaha se-Bogor di Hotel Ori, Citeureup, Kabupaten Bogor. Ia menyampaikan keberhasilan yang didapatnya saat ini merupakan haril dari visi yang jelas. Karena menurutnya segala sesuatu harus dilandasi dengan visi yang jelas dan pelaksanaannya yang berkualitas.

"Saya bangun MNC ini dari nol. Saya bangun ini dengan visi yang jelas dan pelaksanaanya yang berkualitas. Selain itu, speed juga penting karena kalau pelaksanaanya lama, kita akan tertinggal di era globalisasi ini," jelasnya.

Untuk itu, ia menekankan agar para pengusaha agar memiliki visi, kualitas dan speed. Dengan memiliki tiga kunci tersebut, ia pun meyakini suatu perusahaan dapat berkembang dengan pesat.

"Saya yakin kalau punya visi yang jelas perusahaan dapat maju. Tidak lupa juga dan perlu diingat jangan sekali-sekali stress ataupun mengeluh. Terus semangat dan lakukan yang terbaik yang kita bisa," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA-SMK Kosgoro Bogor Asep Mulyana dalam sambutannya menejaskan, pihaknya sengaja mendirikan program kompetensi disekolahnya dengan keahlian jurusan teknik komputer jaringan, multimedia dan program penyiaran pertelevisian (broadcast).

"Saat membuka program broadcast awalnya gambling, karena khawatir anak didiknya saat mencari tempat magang tak mudah. Pernah saya berkunjung ke MNC tapi tidak bertemu dengan pak HT, saat ini Alhamdulillah bisa bertemu langsung, diharapkan kita bisa bekerja sama dalam hal praktek kerja lapangan adik-adik yang mengambil jurusan broadcast," jelasnya.

Selain itu, pihaknya dapat bekerjasama lebih intensif lagi, bukan hanya dalam program magang atau praktek kerja lapangan saja, tapi hingga siswa yang mengambil jurusan broadcast dapat bekerja di MNC. "Semoga lewat jiwa entrepeneur yang ditanamkan pak HT kepada siswa banyak yangg bisa diraih. Karena jika semangat entrepeneur itu tumbuh, saya yakin Indonesaia biisa jadi negara kuat," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8410 seconds (0.1#10.140)