Indonesia Power Khawatir Pasokan Gas ke PLTGU Cilegon Terhenti

Kamis, 06 April 2017 - 17:08 WIB
Indonesia Power Khawatir Pasokan Gas ke PLTGU Cilegon Terhenti
Indonesia Power Khawatir Pasokan Gas ke PLTGU Cilegon Terhenti
A A A
CILEGON - PT Indonesia Power mengaku khawatir pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Cilegon, Banten akan terhenti pascaberakhirnya kontrak China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) di Blok South East Sumatera (SES).

(Baca Juga: Perusahaan Asal China Pasok Gas ke PLTGU Cilegon sejak 2004)

Pasalnya, selama ini gas untuk pembangkit tersebut utamanya dipasok dari Blok SES oleh CNOOC. General Manager PLTGU Cilegon Zudhi Rakhmanto mengungkapkan, ‎kontrak pengelolaan Blok SES di CNOOC akan berakhir pada 2018.

Bersamaan dengan hal tersebut, kontrak jual beli gas antara CNOOC dan Indonesia Power juga akan berakhir pada September 2018. "Karena itu kita berharap CNOOC bisa mengakomodir gas ini. Terlebih kontraknya habis 2018. Tentu kita butuh kepastian," katanya di PLTGU Cilegon, Banten, Kamis (6/4/2017)‎.

‎Sekadar informasi, PLTGU Cilegon memiliki kapasitas terpasang sebesar 740 MW. Dalam keadaan normal, PLTGU Cilegon beroperasi dengan kapasitas 650 MW-660 MW. Ketika beroperasi, PLTGU Cilegon membantu keandalan listrik Jawa-Bali melalui jaringan interkoneksi.

Adapun pasokan gas untuk PLTGU Cilegon berasal dari CNOOC dan PT PGN (Persero). Untuk gas dari CNOOC, PLN telah melakukan penandatanganan PJBG yang berlaku mulai 2007-2018 dengan harga gasnya sebesar USD6,7 sen per MMBTU.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4332 seconds (0.1#10.140)