Alasan Semen Rembang Harus Segera Beroperasi

Kamis, 06 April 2017 - 23:55 WIB
Alasan Semen Rembang Harus Segera Beroperasi
Alasan Semen Rembang Harus Segera Beroperasi
A A A
SEMARANG - Pabrik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang disengketakan dinilai harus segera beroperasi. Hal ini menyangkut peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.

"Perbaikan kualitas hidup ada di depan mata. Jangan melestarikam kemiskinan serta kebodohan," ujar Profesor Riset Bidang Perkembangan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo, dalam diskusi "Mengenali Akar Konflik Pengelolaan Sumber Daya Alam Antara Keseimbangan Ekologis dan Pembangunan Berkelanjutan Kasus Semen Rembang" di Hotel Grasia Semarang, Kamis (6/4/2017)

Dia menerangkan, Indonesia harus memproduksi semen sendiri agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Stok semen nasional sebesar 30 juta ton itu tidak punya Indonesia semua, tapi punya asing. Sehingga kalau kita tidak memproduksi maka mereka (pihak asing) yang akan menguasai pasar," katanya.

Dia tidak setuju jika Indonesia hanya memasarkan semen hasil produksi pihak asing. "Saya enggak ngomong muluk-muluk, infrastruktur itu semua semen, konsumsi per kapita semen di China itu enam kali lipat Indonesia, di Thailand dua kali lipat karena mereka membangun terus. Kok kita disuruh menghentikan, jahat itu," jelasnya.

Hermawan menilai banyak terjadi penyesatan informasi terkait dengan penolakan pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. "Banyak 'misleading information' yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Kikik itu mencontohkan penyesatan informasi itu antara lain, Kabupaten Rembang disebutkan masuk kawasan bentang karst Kendeng dan pertanian di tanah kapur atau gamping bisa menghasilkan panen hingga belasan ton per hektare. Adapula yang menyebutkan pabrik semen menggusur lahan pertanian.

"Tunjukkan ke saya orang bisa bertani di tanah kapur. Dan 1 hektare tanah pertanian bisa menghasilkan panen 17 ton padi itu bisa terjadi di laboratorium, itupun dengan sawah kelas satu," bebernya.

Dia menyatakan tidak akan pernah menghargai orang yang berpandangan ingin menutup masa depan ribuan orang.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Agung Wiharto menegaskan pihaknya berkomitmen melaksanakan semua yang pernah dijanjikan kepada masyarakat sekitar pabrik, khususnya yang terkait dengan upaya pelestarian lingkungan.

"Kami ingin maju bersama masyarakat. Kami bekerja, tapi tetap menjaga lingkungan, karena itu komitmen kami," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5738 seconds (0.1#10.140)