IHSG Diprediksi Bergerak Variatif
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, akan bergerak variatif cenderung tertekan di akhir pekan, dengan range pergerakan yang cukup sempit di level 5.581-5.616.
Lanjar mengatakan, IHSG kembali bergerak cenderung pada arah negatif setelah gagal break out MA7 sebagai resistance-nya dan akan bergerak kembali ke arah support MA25.
"Indikator stochastic telah menunjukan posisi Indeks yang jenuh jual dengan pola berindikasi golden-cross namun Indikator RSI momentum bearish masih terus membayangi pada middle oscillator seakan memberikan lanjutan signal bearish dari pola chart pattern," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup melemah tipis 11,21 poin sebesar 0,20% di level 5.595,31, setelah sempat dibuka cukup optimistis di awal sesi perdagangan. Aksi beli investor asing yang cukup tinggi sebesar Rp1.36 triliun tidak mampu menahan penguatan IHSG hingga ditutup melemah.
Sektor properti terjatuh dengan pasca gubernur Jakarta yang kontra akan reklamasi terpilih sehingga membuat kepercayaan investor terhadap pembangunan properti di Jakarta menurun.
"Indeks sektor aneka industri menjadi penahan pelemahan dengan menguat 2,1%. Seiring penguatan ASII setelah data penjualan mobil naik 7,9% dari 7,5% di periode sebelumnya," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ASII, BBNI, BBTN, dan MNCN.
Lanjar mengatakan, IHSG kembali bergerak cenderung pada arah negatif setelah gagal break out MA7 sebagai resistance-nya dan akan bergerak kembali ke arah support MA25.
"Indikator stochastic telah menunjukan posisi Indeks yang jenuh jual dengan pola berindikasi golden-cross namun Indikator RSI momentum bearish masih terus membayangi pada middle oscillator seakan memberikan lanjutan signal bearish dari pola chart pattern," ujarnya di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup melemah tipis 11,21 poin sebesar 0,20% di level 5.595,31, setelah sempat dibuka cukup optimistis di awal sesi perdagangan. Aksi beli investor asing yang cukup tinggi sebesar Rp1.36 triliun tidak mampu menahan penguatan IHSG hingga ditutup melemah.
Sektor properti terjatuh dengan pasca gubernur Jakarta yang kontra akan reklamasi terpilih sehingga membuat kepercayaan investor terhadap pembangunan properti di Jakarta menurun.
"Indeks sektor aneka industri menjadi penahan pelemahan dengan menguat 2,1%. Seiring penguatan ASII setelah data penjualan mobil naik 7,9% dari 7,5% di periode sebelumnya," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ASII, BBNI, BBTN, dan MNCN.
(ven)