Tumbuh Positif, Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp4,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada kuartal pertama 2017, mengantongi total pendapatan Rp18,68 triliun atau naik sebesar 8,4% dibandingkan tahun lalu periode yang sama. Sehingga laba bersih (setelah pajak) perseroan pada kuartal pertama 2017 mencapai Rp4,1 triliun, atau meningkat 6,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp3,8 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kenaikan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi, setelah sebelumnya selama 4 kuartal, perseroan mencatatkan range pertumbuhan negatif.
"Kuartal pertama kami mulai melihat adanya pemulihan kinerja dan bisa kembali ke trek normal setelah empat kuartal kami mengalami pertumbuhan negatif. Tahun lalu ada tekanan berat di NPL (non performing loan), sehingga berdampak ke pencadangan yang tinggi," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (25/4/2017)
Sementara itu, untuk aset pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp1.034,3 triliun atau naik 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp906,7 triliun. Meski demikian, rasio kredit bermasalah atau NPL Bank Mandiri hingga Maret 2017 mengalami kenaikan mencapai 3,98%. Sementara NPL periode yang sama tahun lalu hanya 3,18%.
"Kenaikan aset tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit pada kuartal pertama tahun ini yang mencapai 14,2% atau sebesar Rp656,2 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp574,7 triliun," ujar Tiko.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kenaikan laba bersih pada kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi, setelah sebelumnya selama 4 kuartal, perseroan mencatatkan range pertumbuhan negatif.
"Kuartal pertama kami mulai melihat adanya pemulihan kinerja dan bisa kembali ke trek normal setelah empat kuartal kami mengalami pertumbuhan negatif. Tahun lalu ada tekanan berat di NPL (non performing loan), sehingga berdampak ke pencadangan yang tinggi," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (25/4/2017)
Sementara itu, untuk aset pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp1.034,3 triliun atau naik 14,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp906,7 triliun. Meski demikian, rasio kredit bermasalah atau NPL Bank Mandiri hingga Maret 2017 mengalami kenaikan mencapai 3,98%. Sementara NPL periode yang sama tahun lalu hanya 3,18%.
"Kenaikan aset tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit pada kuartal pertama tahun ini yang mencapai 14,2% atau sebesar Rp656,2 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp574,7 triliun," ujar Tiko.
(akr)