Pemerintah Dorong Koperasi Investasi Proyek Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan terus mendorong peran koperasi di sektor infrastruktur. Sektor ini bisa dikembangkan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, banyak peluang yang bisa dimasuki koperasi pada sektor-sektor infrastruktur. Misalnya sektor jalan tol, pembangkit listrik maupun energi.
"Selama ini yang kita ketahui kalau koperasi hanya bermain di sektor simpan pinjam dan perdagangan. Masuknya koperasi di sektor infrastruktur saya kira ini luar biasa," kata dia pada peluncuran kerja sama PT Kopelindo Infrastruktur Indonesia dengan PT Hutama Karya dalam Pembangunan Infrastruktur di Jakarta, Kamis (27/4/2017).
PT Kopelindo Infrastruktur merupakan anak usaha dari Kopelindo yang merupakan Koperasi Karyawan Perum Bulog. Kopelindo Infrastruktur akan memasok kebutuhan material pada proyek-proyek yang dikerjakan PT Hutama Karya meliputi sektor jalan tol, jalan layang maupun material pembuatan beton.
Direktur Pengembangan Usaha PT Hutama Karya (Persero) Putut Ari Wibowo mengatakan, kerja sama antara Hutama Karya dan Kopelindo Infrastruktur melalui penandatanganan kesepakatan bersama akan memenuhi pasokan material pada proyek-peroyek Hutama Karya yang berjalan saat ini di wiilayah Jawa dan Sumatera.
"Kami banyak proyek di Sumatera dan Jawa. nantinya Kopelindo Infrastruktur akan mengkoordinir UKM untuk tambang material alam pada dua proyek kami yang berjalan di Jabotabek dan Jawa Tengah," ujar dia.
Menurutnya, pasokan material dari Kopelindo Infrastruktur sudah berjalan sejak setahun silam. Selanjutnya, BUMN infrastruktur lain akan mengikuti langkah yang sama dengan bersinergi untuk memenuhi pasokan material. "Nantinya bukan hanya Hutama Karya, ada Waskita ada Wijaya Karya dan BUMN lain di sektor infrastruktur," ucapnya.
Saat ini kebutuhan Hutama Karya pada dua proyek di wilayah Jabotabek maupun Jawa Tengah meliputi proyek pembangunan jalan lingkar, bendungan serta pabrik precast. Pasokan material yang ada saat ini terutama pada proyek pembangunan jalan tol trans Sumatera masih sangat kecil.
"Makanya sebagian kami pasok dari Pulau Jawa. Kalau dari Kopelindo Infrastruktur mampu memasok 10.000 hingga 15.000 ton per hari. Itu masih sangat kecil dari total kebutuhan," tuturnya.
Selain peluncuran kerja sama PT Kopelindo Infrastruktur Indonesia dengan PT Hutama Karya dalam pembangunan infrastruktur, pada acara yang sama, Perum Bulog juga melakukan kerja sama dengan Kopelindo dalam rangka mewujudkan pemberdayaan ekonomi pedesaan berkeadilan.
Bentuk kerja sama dituangkan dengan meluncurkan anak perusahaan bernama PT Mitra BUMDes Nusantara (BMN). Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, pembentukan BMN merupakan tindak lanjut dari kajian Menteri BUMN dan Mendes PDTT dalam rangka meningkatkan ekonomi pedesaan yang terus berkeadilan.
"Pembentukan badan usaha dalam bentuk hukum perseroan terbatas di desain sebagai mitra bisnis BUMDes Nusantara diharapkan dapat meningkatkan badan usaha milik desa di pedesaan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Djarot, dibentuknya BMN ini merupakan semangat Perum Bulog dan Kopelindo untuk membangun ekonomi daerah pinggiran maupun desa. Ini sejalan juga dengan visi BMN dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi pedesaan yang berkeadilan.
"Diharapkan juga BMN dapat memiliki keleluasaan menjadi kerjasama dengan mitra bisnis dalam hal pendistribusi maupun keagenan termasuk di dalamnya proses produksi," jelasnya.
Peluncuran PT Mitra BUMDes Nusantara (BMN) disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro, Direktur Utama Perum BULOG Djarot Kusumayakti, serta Ketua Kopelindo Deddy Kodir.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, banyak peluang yang bisa dimasuki koperasi pada sektor-sektor infrastruktur. Misalnya sektor jalan tol, pembangkit listrik maupun energi.
"Selama ini yang kita ketahui kalau koperasi hanya bermain di sektor simpan pinjam dan perdagangan. Masuknya koperasi di sektor infrastruktur saya kira ini luar biasa," kata dia pada peluncuran kerja sama PT Kopelindo Infrastruktur Indonesia dengan PT Hutama Karya dalam Pembangunan Infrastruktur di Jakarta, Kamis (27/4/2017).
PT Kopelindo Infrastruktur merupakan anak usaha dari Kopelindo yang merupakan Koperasi Karyawan Perum Bulog. Kopelindo Infrastruktur akan memasok kebutuhan material pada proyek-proyek yang dikerjakan PT Hutama Karya meliputi sektor jalan tol, jalan layang maupun material pembuatan beton.
Direktur Pengembangan Usaha PT Hutama Karya (Persero) Putut Ari Wibowo mengatakan, kerja sama antara Hutama Karya dan Kopelindo Infrastruktur melalui penandatanganan kesepakatan bersama akan memenuhi pasokan material pada proyek-peroyek Hutama Karya yang berjalan saat ini di wiilayah Jawa dan Sumatera.
"Kami banyak proyek di Sumatera dan Jawa. nantinya Kopelindo Infrastruktur akan mengkoordinir UKM untuk tambang material alam pada dua proyek kami yang berjalan di Jabotabek dan Jawa Tengah," ujar dia.
Menurutnya, pasokan material dari Kopelindo Infrastruktur sudah berjalan sejak setahun silam. Selanjutnya, BUMN infrastruktur lain akan mengikuti langkah yang sama dengan bersinergi untuk memenuhi pasokan material. "Nantinya bukan hanya Hutama Karya, ada Waskita ada Wijaya Karya dan BUMN lain di sektor infrastruktur," ucapnya.
Saat ini kebutuhan Hutama Karya pada dua proyek di wilayah Jabotabek maupun Jawa Tengah meliputi proyek pembangunan jalan lingkar, bendungan serta pabrik precast. Pasokan material yang ada saat ini terutama pada proyek pembangunan jalan tol trans Sumatera masih sangat kecil.
"Makanya sebagian kami pasok dari Pulau Jawa. Kalau dari Kopelindo Infrastruktur mampu memasok 10.000 hingga 15.000 ton per hari. Itu masih sangat kecil dari total kebutuhan," tuturnya.
Selain peluncuran kerja sama PT Kopelindo Infrastruktur Indonesia dengan PT Hutama Karya dalam pembangunan infrastruktur, pada acara yang sama, Perum Bulog juga melakukan kerja sama dengan Kopelindo dalam rangka mewujudkan pemberdayaan ekonomi pedesaan berkeadilan.
Bentuk kerja sama dituangkan dengan meluncurkan anak perusahaan bernama PT Mitra BUMDes Nusantara (BMN). Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, pembentukan BMN merupakan tindak lanjut dari kajian Menteri BUMN dan Mendes PDTT dalam rangka meningkatkan ekonomi pedesaan yang terus berkeadilan.
"Pembentukan badan usaha dalam bentuk hukum perseroan terbatas di desain sebagai mitra bisnis BUMDes Nusantara diharapkan dapat meningkatkan badan usaha milik desa di pedesaan," ungkapnya.
Selain itu, lanjut Djarot, dibentuknya BMN ini merupakan semangat Perum Bulog dan Kopelindo untuk membangun ekonomi daerah pinggiran maupun desa. Ini sejalan juga dengan visi BMN dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi pedesaan yang berkeadilan.
"Diharapkan juga BMN dapat memiliki keleluasaan menjadi kerjasama dengan mitra bisnis dalam hal pendistribusi maupun keagenan termasuk di dalamnya proses produksi," jelasnya.
Peluncuran PT Mitra BUMDes Nusantara (BMN) disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro, Direktur Utama Perum BULOG Djarot Kusumayakti, serta Ketua Kopelindo Deddy Kodir.
(izz)