Harga Minyak Dunia Awal Pekan Turun Tipis
A
A
A
TOKYO - Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan hari ini, akibat survei produsen lemah di luar China dan meski tengah membahas pemotongan produksi minyak dapat diperpanjang saat produsen minyak bertemu akhir bulan ini.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/5/2017), harga minyak untuk pengiriman Juni turun 10 sen menjadi USD49,23 per barel pada pukul 02.04 GMT. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan depan turun 13 sen menjadi USD51,92 per barel.
Pertimbangan harga juga oleh pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pertumbuhan di sektor manufaktur China pada April. Sebuah survei resmi menunjukkan bahwa inflasi harga produsen melemah dan upaya pembuat kebijakan untuk mencegah risiko keuangan dalam ekonomi membebani permintaan.
"Moderasi di PMI China bisa melihat harga komoditas berada di bawah tekanan moderat," kata ANZ dalam sebuah catatan.
Ini adalah pekan ketiga berturut-turut bahwa harga minyak mulai turun. Persediaan tetap tinggi, dan pasar tetap terjebak dalam tren yang jatuh seperti yang terjadai pada 2014 ketika mengalami kemerosotan global.
Menteri Perminyakan Iran mengatakan pada Sabtu bahwa negara-negara OPEC dan negara-negara non-OPEC telah memberikan sinyal positif untuk perpanjangan pemotongan produksi, yang juga akan didukung Teheran.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bertemu bulan ini untuk membahas kebijakan pasokan minyak. Jika OPEC setuju untuk memperpanjang pemotongan tersebut, maka persediaan global yang membengkak bisa menguras pada akhir tahun, jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom dan analis menunjukkan.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa ada konsensus dengan Asia Tengah mengenai pasar minyak dan tingkat produksi.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/5/2017), harga minyak untuk pengiriman Juni turun 10 sen menjadi USD49,23 per barel pada pukul 02.04 GMT. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan depan turun 13 sen menjadi USD51,92 per barel.
Pertimbangan harga juga oleh pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pertumbuhan di sektor manufaktur China pada April. Sebuah survei resmi menunjukkan bahwa inflasi harga produsen melemah dan upaya pembuat kebijakan untuk mencegah risiko keuangan dalam ekonomi membebani permintaan.
"Moderasi di PMI China bisa melihat harga komoditas berada di bawah tekanan moderat," kata ANZ dalam sebuah catatan.
Ini adalah pekan ketiga berturut-turut bahwa harga minyak mulai turun. Persediaan tetap tinggi, dan pasar tetap terjebak dalam tren yang jatuh seperti yang terjadai pada 2014 ketika mengalami kemerosotan global.
Menteri Perminyakan Iran mengatakan pada Sabtu bahwa negara-negara OPEC dan negara-negara non-OPEC telah memberikan sinyal positif untuk perpanjangan pemotongan produksi, yang juga akan didukung Teheran.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bertemu bulan ini untuk membahas kebijakan pasokan minyak. Jika OPEC setuju untuk memperpanjang pemotongan tersebut, maka persediaan global yang membengkak bisa menguras pada akhir tahun, jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom dan analis menunjukkan.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa ada konsensus dengan Asia Tengah mengenai pasar minyak dan tingkat produksi.
(izz)