Prospek Menjanjikan Furnitur Indonesia di Amerika Serikat

Rabu, 10 Mei 2017 - 01:19 WIB
Prospek Menjanjikan Furnitur Indonesia di Amerika Serikat
Prospek Menjanjikan Furnitur Indonesia di Amerika Serikat
A A A
LOS ANGELES - Furnitur Indonesia ternyata diminati hingga Amerika Serikat (AS) dan memiliki prospek yang sangat menjanjikan, sebagaimana dibuktikan oleh pengusaha Indonesia Harry Chou melalui perusahaan furnitur miliknya, American Furniture Manufacturing (AFM) Inc. Merintis usahanya sejak 1998 hingga berhasil mendirikan AFM Inc. di tahun 2004, dan pada 5 Mei lalu Harry membuka lokasi gudang baru di daerah Pomona, California Selatan.

Dengan luas 3 acre, atau sekitar 12.140 m2, fasilitas ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kapasitas demi memenuhi permintaan akan produk furnitur AFM. Saat meresmikan fasilitas baru tersebut, Konjen RI Los Angeles Umar Hadi mengungkapkan bahwa permintaan pasar AS untuk produk furnitur diperkirakan akan terus meningkat sekitar 3-4% per tahunnya.

“Dengan pentingnya hubungan dagang antara RI dan AS, dimana Indonesia menempati peringkat ke-15 negara yang memiliki trade surplus dengan AS, peluang produk furnitur Indonesia di Amerika akan terus berkembang," lanjutnya.

Berdasarkan data US Department of Commerce sepanjang tahun 2016, total ekspor furnitur Indonesia ke AS yang melalui 4 pelabuhan utama di wilayah pantai barat AS-Los Angeles, San Diego, Nogales dan Hawaii-mencapai USD168.191.831 atau sekitar 24% dari total ekspor furnitur Indonesia ke AS dari pintu masuk ekspor lainnya, yang keseluruhannya bernilai USD692.142.770.

Produk furnitur AFM sendiri diproduksi oleh 2 pabrik berkapasitas besar di Surabaya serta Temanggung, sementara untuk produksinya di Yogyakarta, AFM bekerja sama dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) setempat. AFM Inc. berhasil memasok produknya ke berbagai jaringan hotel ternama di AS, antara lain, Double Tree, Westin, Warwick, dan Holiday Inn.

Tak hanya di AS, AFM juga mengekspor produknya ke Amerika Selatan dan Kanada. Dengan produksi hingga Mei 2017 yang telah menyamai tahun lalu dengan nilai mencapai jutaan dollar AS, Harry optimis bahwa produksi tahun ini akan lebih baik
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5611 seconds (0.1#10.140)